Beri Reward Abang Bakso Hingga Pak RT, Kapolres Pacitan Sebut Mereka Pejuang Covid Tanpa Tanda Jasa

Beri Reward Abang Bakso Hingga Pak RT, Kapolres Pacitan Sebut Mereka Pejuang Covid Tanpa Tanda Jasa

TerasJatim.com, Pacitan – Hingga bulan November 2021 ini, telah ada puluhan reward (penghargaan) dan punishment (hukuman) yang diberikan Kapolres Pacitan, AKBP Wiwit Ari Wibisono, kepada jajarannya.

Bahkan, penghargaan itu juga diberikan kepada warga sipil yang membantu kinerja kepolisian maupun lainnya. Seperti halnya tukang bakso di Pacitan ini, yang memberikan dagangannya secara cuma-cuma kepada peserta vaksinasi.

“Saya menyebutnya mereka pejuang Covid tanpa tanda jasa. Mereka secara silent (diam) mau memberikan rezeki, baksonya yang ia jual dan diberikan kepada masyarakat yang sedang divaksinasi Covid-19. Itu sangat luar biasa,” ujar Wiwit, seusai pemberian reward dan punishment, di Halaman Mapolres Pacitan, Senin (01/11/2021).

Setelah ditelusuri, kata Wiwit, ternyata tukang bakso tersebut sebelumnya telah berkoordinasi dan kerjasama dengan Bhabinkamtibmas Polsek Pacitan Kota. Sehingga, pihaknya mengundang kedua orang tersebut hadir saat apel pagi untuk diberikan penghargaan.

“Setidaknya, penghargaan ini untuk memberi rasa kebanggaan, motivasi kepada mereka untuk terus berbuat kebaikan. Alhamdulillah, bakso yang sudah dikeluarkan itu kita ganti dengan hadiah ini, ada rezeki sedikit dan paling tidak bisa menggantikan bakso yang telah dikeluarkan,” katanya.

Selain tukang bakso, pihaknya juga memberikan reward kepada para pejuang Covid lainnya yang tanpa tanda jasa. Penghargaan itu diberikan kepada Kepala Puskesmas Tulakan yang dalam kurun waktu 1 bulan berhasil menyuntikkan 25 ribu dosis.

Kemudian, reward juga diberikan kepada masyarakat sipil yang aktif dalam grup WhatsApp Pacitan Tangguh yang berisi Ketua RT seluruh Kabupaten Pacitan, yakni Ketua RT 01, RW 01, Dusun Krajan Kulon, Desa Gegeran Kecamatan Arjosari.

“Dia aktif membicarakan bagaimana penanganan Covid-19, bagaimana proses vaksinasi di daerahnya bisa berjalan baik. Itu yang saya ambil untuk ditampilkan di Polres ini. Paling tidak memberikan rasa bangga dan memotivasi ketua RT lainnya agar lebih aktif,” terang Wiwit.

Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada Dai Kamtibmas yang berperan aktif terkait vaksinasi dan pencegahan atau penanganan Covid-19. “Dari sudut agama kita perankan mereka dan ada grup (WhatsApp) yang mensosialisasikan kepada masyarakat terkait penanganan Covid-19, agar Pacitan senantiasa terjaga,” jelasnya.

Sementara, disoal terkait evaluasi pemberian reward maupun punishment kepada jajarannya, Wiwit menilai ada dampak positif dan perkembangan yang baik sejak hal tersebut mulai diberlakukan. Mengingat, pemberian reward atau punishment itu memiliki tujuan untuk memacu semangat dalam hal kinerja.

“Reward ini untuk motivasi kinerja dari personel kita untuk berbuat baik, humanis, memberi pelayanan yang baik. Tentu ada bendera hitam juga, tapi bukan berarti mereka melakukan kesalahan. Tidak, mereka sudah berbuat dan melampaui target, tapi hasilnya kalah dengan yang lainnya. Caranya agar mereka berpacu, ya dengan pemberian reward dan bendera hitam ini,” bebernya.

“Ada beberapa yang sering mendapat bendera hitam, itu sudah saya anev. Insya Allah apabila nanti berulang kita coba ajukan untuk mutasi dan rencana mutasi itu sudah kita susun agar ada pencerahan/pembaharuan di tempat-tempat yang sering mendapat bendera hitam,” sambung Wiwit, menambahkan. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim