Angka Pengangguran Mencapai 9,77 Juta Orang

Angka Pengangguran Mencapai 9,77 Juta Orang

TerasJatim.com – Di tengah pandemi Covid-19, angka pengangguran terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran periode Agustus 2020 . Jumlah ini naik jika dibandingkan pada Agustus 2019 sebanyak 7,10 juta.

Kepala BPS, Suhariyanto menjelaskan, pandemi Covid-19 membuat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia mengalami kenaikan dari 5,23 persen menjadi 7,07 persen. “Sehingga dengan pandemi bisa dilihat tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Agustus 2020 mengalami kenaikan 5,23 persen menjadi 7,07 persen. Atau terjadi kenaikan sebesar 2,67 juta,” ujarnya, beberapa waktu lalu.

Menyikapi hal itu, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan, kenaikan jumlah pengangguran tersebut memang sudah diperkirakan sebelumnya. Pasalnya, pada Februari 2020, tercatat jumlah pengangguran sebanyak 6,9 juta orang, ditambah berdasarkan data Kemnaker ada sekitar 2,1 juta pekerja yang turut terdampak Covid-19.

“Jadi bisa dihitung, 6,9 ditambah dengan 2,1, jadi kira-kira memang angkanya sesuai dengan yang kita prediksi sebelumnya, 9,7 juta pengangguran kita. Ini memang angka yang naiknya cukup tinggi karena pandemi Covid-19 ini memang berdampak sangat kuat buat ketenagakerjaan kita,” kata Ida, Selasa (10/11/20).

Meski begitu, Ida mengatakan pemerintah sudah berupaya untuk menjalankan berbagai program untuk mengatasi dampak Covid-19. Dari Kementerian Ketenagakerjaan misalnya, Ida mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan program peningkatan kompetensi dengan melakukan berbagai pelatihan. Pelatihan vokasi ini penting dilakukan untuk bekal bagi orang yang baru masuk atau yang ingin kembali masuk pasar kerja.

Ida menambahkan, Kemenaker memiliki program perluasan kesempatan kerja melalui kegiatan penciptaan wirausaha baru, inkubasi bisnis, dan padat karya. Bahkan 3 kegiatan tersebut memperoleh anggaran tambahan jaring pengaman sosial, mengingat situasi saat ini lapangan kerja baru relatif terbatas jika dibandingkan kondisi normal.

“Kami punya program untuk menangani Covid-19, ada program jaring pengaman sosial, kami memperbanyak program padat karya produktif, padat karya infrastruktur, pelatihan kewirausahaan baik yang dilakukan di BLK maupun yang dilakukan secara langsung kelompok-kelompok masyarakat,” pungkasnya. (Her/Kta/Red/TJ/KBRN)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim