Banyak Mobil Dinas Berganti Plat Hitam, Mahasiswa Lakukan Sweeping

Banyak Mobil Dinas Berganti Plat Hitam, Mahasiswa Lakukan Sweeping
ilustrasi

TerasJatim.com, Lamongan – Marah dengan kelakuan anggota dewan yang dengan seenaknya mengubah plat mobil dinas, menjadi plat  nomor hitam, puluhan mahasiswa Lamongan yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lamongan, mendatangi kantor DPRD Lamongan untuk menyuarakan aspirasinya.

Mereka menuntut, agar ada tindakan hukuman bagi pejabat yang menyalahgunakan kendaraan dinas untuk kepentingan pribadi, yang hingga kini masih terjadi di Lamongan.

Puluhan mahasiswa PMII Lamongan yang memulai aksinya dengan menggelar long march ke gedung DPRD Lamongan ini, dalam orasinya mereka menuntut agar revolusi mental yang didengung-dengungkan oleh pemerintah Jokowi -JK, bukan hanya sebatas slogan dan ternyata tak menyentuh Lamongan.

Pasalnya, masih banyak pejabat di Lamongan yang berkelakuan culas dengan mengganti plat mobil dinas mereka dari warna merah menjadi warna hitam.

Selain berorasi, puluhan mahasiswa ini juga membentangkan poster yang diantaranya bertuliskan, “Tindak tegas Aparatur Negara yang Gagal Paham” dan “Mobil Plat Merah di ganti Plat Hitam”.

pmiilam1Selain melakukan orasi untuk menyuarakan aspiranya, puluhan aktivitas PMII Lamongan ini juga melakukan sweeping terhadap kendaraan dinas yang terparkir di gedung DPRD Lamongan. Sayangnya, dalam sweeping mobil dinas kali ini, mahasiswa tidak menemukan satupun kendaraan dinas yang berganti plat nomor ataupun berganti warna dari merah ke hitam. ‎

Ketua PMII Lamongan, Anik Vidiasari kepada TerasJatim.com mengatakan, revolusi mental yang menjadi jargon pemerintah pusat ternyata belum terwujud di Lamongan. Buktinya, para pejabat Lamongan yang duduk di birokrasi banyak yang menggunakan kendaraan dinas untuk kepentingan pribadi.

Saat ini, lanjut Anik, banyak kendaraan dinas yang diganti plat nomornya dari yang semula berwarna merah menjadi plat nomor berwarna hitam. “Banyak mobil dinas berganti dari merah menjadi hitam dan digunakan untuk kepentingan pribadi,” tegasnya.

Untuk itu, PMII Lamongan menuntut agar ‎petugas yang berwenang, untuk menindak tegas aparatur negara yang “gagal paham” dengan jargon revolusi mental.

Selain itu, tandas Anik, mereka juga menuntut agar Badan kehormatan Dewan, segera  menindak tegas pejabat yang mengganti plat nomor mobil dinas merah menjadi hitam dan segera memproses kasus ini. “‎Berikan Punishment yang bisa memberikan efek jera bagi pejabat yang nakal sehingga tidak di ulang kembali,” tegasnya.

PMII Lamongan juga mendesak kepada aparat terkait, baik itu polisi maupun Satpol PP, untuk menindak tegas dan membuat langkah-langkah pencegahan agar barang milik negara tidak diselewengkan. Pejabat Lamongan, tandas Anik, harus profesional sehingga bisa membedakan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan daerah.

“Revolusi mental harus ditegakkan di pemerintah Lamongan dan di DPRD-nya,” ujarnya.

Sementara, Ketua Badan Kehormatan DPRD Lamongan dari Fraksi Partai Golkar, Hasan Bisri saat menemui mahasiswa menyampaikan terima kasih atas aspirasi dari mahasiswa ini, dan akan menjadikan aspirasi mahasiswa ini untuk perbaikan terhadap internal DPRD Lamongan dan di pemerintahan.

Hasan Bisri juga meminta agar mahasiswa bersedia memberikan foto atau bukti pemakaian mobil dinas yang berganti warna. Pasalnya, tegas Hasan, bukti tersebut akan bisa dipakai untuk menindak anggota DPRD Lamongan yang masih nakal.

“Saya katakan kalau di lingkungan DPRD masih ada satu dan dua yang masih menggunakan plat hitam akan kita ditegur dan sebagian juga sudah kita tegur dan sudah ada perubahan,” tegasnya.

Usai menyampaikan aspirasinya dan melakukan aksi sweeping kendaraan dinas, puluhan mahasiswa ini pun kemudian membubarkan diri dengan tertib. Aksi ini mendapat kawalan ketat petugas kepolisian Lamongan. (Crus/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim