Warga Sukomoro Nganjuk, Desak Presiden Jokowi Hentikan Proyek Tol

Warga Sukomoro Nganjuk, Desak Presiden Jokowi Hentikan Proyek Tol

TerasJatim.com, Nganjuk – Ratusan warga Desa Buluputren, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, berunjuk rasa dengan membakar ban di tengah jalan, Sabtu, (19/03).

Dengan penuh emosi, ratusan warga juga memblokir jalan menuju lokasi proyek tol yang ada di wilayah Kecamatan Sukomoro-Nganjuk. Warga menuntut proyek pembangunan jalan Tol Trans-Jawa dibatalkan.

Menurut mereka, sampai saat ini lahan mereka yang terkena proyek tol di daerah tersebut belum diberi ganti rugi oleh pemerintah. Selain itu, warga juga menolak nilai ganti rugi yang ditawarkan yang dianggap warga tidak sepadan dengan harga normal di pasaran.

Salah satu warga, Kunari, menyebitkan, di wilayahnya di Kecamatan Sukomoro, Nganjuk, harga tanah normalnya antara Rp 600 ribu hingga Rp. 700 ribu per meter persegi. Namun, untuk pembebeasan proyek tol ini, pemerintah hanya menawarkan ganti rugi sekitar Rp 400 ribu.

Atas dasar itulah warga menolak menyerahkan lahannya untuk digunakan sebagai jalur tol. “Kita ndak mungkin mau terima dengan nilai 400 ribu,” ujarnya.

Sementara itu Koordinator aksi demo, Ahmad Subekhi, dalam orasinya mengatakan, jika pemerintah tetap ngotot meneruskan proyek pembangunan  Tol Trans Jawa, warga bertekad akan mempertahankan tanah mereka.

“Kita akan pertahankan sampai titik darah penghabisan,” katanya berapi-api.

Proyek jalan Tol Trans Jawa adalah proyek tol yang akan dibangun pemerintah mulai dari Semarang-Solo-Ngawi-Nganjuk, Jombang-Mojokerto, hingga Surabaya.

Di beberapa titik pembangunannya kini sudah selesai termasuk yang di Mojokerto dan hari ini diresmikan oleh Presiden. (Red/Kta/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim