Gawat, Sudah Lebih Sepekan RSUD Wlingi Blitar Mengaku Kehabisan Serum Difteri

Gawat, Sudah Lebih Sepekan RSUD Wlingi Blitar Mengaku Kehabisan Serum Difteri
Salah satu pasien Difteri yang sudah 9 hari dirawat di RSUD Wlingi Blitar, belum sekalipun mendapatkan serum Difteri

TerasJatim.com, Blitar – Adanya informasi tentang beberapa pasien difteri yang dirawat di RSUD Ngudi Waluyo-Wlingi Kabupaten Blitar,  belum diberi obat anti difteri, seorang anggota DPRD Kabupaten Blitar, Parnoto dari Fraksi PKB melakukan sidak langsung ke RS tersebut.

Dalam sidaknya, anggota dewan menemukan fakta bahwa RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, ternyata kehabisan serum anti difteri. Padahal penyakit ini sedang mewabah di Kabupaten Blitar.

Terdata sejak awal tahun 2016, penyakit difteri menyerang 49 anak, dimana 5 diantaranya masih dirawat di R Angrek RSUD Ngudi Waluyo-Wlingi.

Dari 5 pasien, selama hampir sembilan hari dirawat di RSUD Ngudi Waluyo, mereka belum mendapatkan serum anti bakteri itu.

Seperti yang dialami Calfatra (9) warga Perum Kayu Putih, Desa Tawangsari Garum ini. Sejak opname 9 hari lalu dan terdeteksi positif difteri, anak kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah Perwani ini belum mendapatkan serum anti difteri sekalipun.

“Katanya baru hari ini serumnya datang tapi sampai sore kok belum diberikan,” keluh Enggar (35) ibu Calfatra saat ditemui TerasJatim, Jumat sore (18/03).

Hal yang sama juga dialami Feriko Ramadhan (6) siswa kelas 1 SDN Sidodadi 4 Garum.

“Rumah Sakit kehabisan serum itu sudah ada sepuluh hari ini, menurut informasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar memang kehabisan stok,” papar Agus Tri W selaku Wakil Kepala Ruangan Anggrek.

Selama ini, tambah Agus, rumah sakit akan memesan lalu mengambil serum itu di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar yang selalu buka 24 jam non-stop.

Namun dia mengaku, baru pekan ini kasus kehabisan stok obat terjadi saat penyakit ini mewabah di wilayah Kabupaten Blitar.

Menanggapi hal tersebut, Parnoto satu diantara anggota dewan menyatakan akan mengklarifikasi masalah pendistribusian dan penanganan stok obat ke Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.

“Ini tidak boleh terjadi lagi karena sebagian besar penderita anak-anak yang idealnya harus cepat mendapatkan penanganan dan obat yang benar. Kita sangat prihatin dengan adanya kekosongan serum anti difteri di RSUD Ngudi Waluyo-Wlingi ini,” pungkasnya.(Aji/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim