Tahun Ajaran Baru Sekolah Rawan Pungli Berkedok Sumbangan

Tahun Ajaran Baru Sekolah Rawan Pungli Berkedok Sumbangan

TerasJatim.com, Banyuwangi – Tahun ajaran baru sekolah 2016, ditengarahi rawan terjadi praktek pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum di internal sekolah. Kerawanan itu tidak hanya terjadi di sekolah tingkat dasar atau SD saja, namun juga tak jarang terjadi di sekolah tingkat SMP dan SMA.

Modus yang digunakan sekolah untuk melakukan pungli terhadap siswa didik baru berkedok sumbangan untuk kemajuan sekolah dan lain-lain. Bahkan terkadang nominal yang ditetapkan tidak jarang memberatkan orang tua siswa, khususnya bagi mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Sulihtiyono mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh sekolah di Kabupaten Banyuwangi agar tidak melakukan pungli berkedok sumbangan.

Menurutnya, setiap sekolah harus memiliki Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Dengan adanya RAPBS tersebut, kebutuhan sekolah dapat terencana dengan baik, jelas dan transparan.

Kepala Dispendik Banyuwangi yang akrab dipanggil Sule ini menjelaskan, ketika sekolah  akan melakukan kegiatan untuk kemajuan sekolah, terutama menyangkut anggaran, maka hal itu harus dibicarakan terlebih dahulu dengan komite sekolah. Misalnya, berapa anggaran yang dimiliki sekolah, dan berapa anggaran yang kurang.

“Sumbangan dari wali murid, sifatnya tidak boleh mengikat, dan tidak boleh ada keseragaman. Karena kondisi ekonomi setiap keluarga siswa tidak sama,” tegasnya.

Sule menyadari bahwa anggaran untuk sekolah di Kabupaten Banyuwangi terbatas. Sehingga tidak jarang beberapa sekolah di Banyuwangi melakukan terobosan guna kemajuan sekolah tersebut.

Bantuan untuk sekolah tingkat SMA berasal dari Anggaran Pendapatan Daerah (APBD). Sedangkan untuk tingkat SMP dan SD berasal dari dana BOS. (Irh/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim