Reka Ulang Korban Kopi Sianida di Pacitan, Keluarga Tak Siap?

Reka Ulang Korban Kopi Sianida di Pacitan, Keluarga Tak Siap?
Foto: Tuari, ayah korban saat menunjukkan tempat anaknya tersungkur usai minum kopi (TJ)

TerasJatim.com, Pacitan – Kasus kopi Sianida yang merenggut nyawa remaja 14 tahun, di RT 05, RW 08, Dusun Mekarsari, Desa Sudimoro, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan, Jatim, dalam waktu dekat akan digelar rekontruksi atau reka ulang peristiwa.

Informasi yang dihimpun TerasJatim.com, rekontruksi tersebut kabarnya akan digelar di rumah korban, dengan menghadirkan tersangka. Hanya saja, pihak keluarga mengaku tidak akan ada di tempat atau di rumah, ketika reka ulang berlangsung atau jika memang benar-benar digelar di tempat kejadian.

Kealpaan pihak keluarga saat rekontruksi nantinya memang cukup beralasan. Mereka tidak ingin keping-keping hati yang runtuh, dan baru saja dipunguti untuk dibangun lagi itu akan hancur seketika saat melihat pelaku.

Orang tua mendiang Riski mengaku, tidak ingin pun belum siap untuk tatap muka dengan orang yang tega menghilangkan nyawa anaknya. Mereka memilih menepi, atau pergi ke suatu tempat untuk menjaga batas tenteram dalam benaknya.

“Sepertinya belum siap kalau bertemu dengan Ayuk,” ujar Tuari, ayah korban kopi sianida, saat berbincang dengan TerasJatim.com, Senin (05/02/2024) sore.

Menurut Tuari, menata hati dan pikiran lebih utama saat-saat ini, daripada harus bertemu atau sekadar melihat tersangka secara langsung saat rekontruksi. Kata dia, hal itu mungkin saja akan merusak suasana hati dan kondisi emosional.

“40 harinya Senin depan. Ketika reka ulang, kami akan pergi. Tidak ingin melihatnya,” imbuhnya.

Kini, kasus tersebut jadi sorotan khalayak. Sebelumnya, peristiwa serupa pernah terjadi di Indonesia, pada awal tahun 2016 silam. Di Sudimoro Pacitan, adalah kejadian yang kedua, wajar saja jika mencuri perhatian publik, dan acap jadi prolog pembicaraan di berbagai tempat, mulai di warung kopi hingga di tempat kerja.

Pemangku wilayah setempat berharap, dari persoalan yang sudah terjadi tersebut, dapat menjadi pelajaran bagi siapa saja, terutama bagi seluruh warga di Kecamatan Sudimoro, agar lebih berhati-hati dan bijak.

“Peristiwa ini sangat disayangkan, dan ini akan jadi pembelajaran bagi kita semua ke depannya,” ucap Muhammad Taufik, Camat Sudimoro, saat ditemui terpisah.

BACA JUGA: https://www.terasjatim.com/bibi-korban-kopi-sianida-di-pacitan-ungkap-kedekatan-anak-tersangka-dengan-alm-rizki/

Ke depan, lanjut Taufik, akan berkoordinasi dengan pihak desa setempat untuk menjaga kondusifitas wilayah, dan menguatkan kondisi psikologis keluarga korban. Hal ini, kata dia, sebagai upaya dari pemangku wilayah dan pemerintah desa setempat, agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.

“Kita berusaha untuk menguatkan psikologi keluarga korban, agar kuat menghadapi kondisi seperti ini. Kita imbau warga untuk lebih hati-hati dan bijak dalam hal apa pun. Semoga kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Semoga wilayah Kecamatan Sudimoro aman dan tenteram,” tukasnya. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim