Pepesan Kosong Dugaan Jual Beli Jabatan Perades di Baureno Resahkan Rifa’i, Kok Bisa?

Pepesan Kosong Dugaan Jual Beli Jabatan Perades di Baureno Resahkan Rifa’i, Kok Bisa?
Ilustrasi

TerasJatim.com, Bojonegoro – Proses Ujian Pengisian (UP) Perangkat Desa (Perades) serentak 16 Desa se Kecamatan Baureno, Bojonegoro Jatim, yang memasuki tahap verifikasi data peserta sempat diwarnai munculnya surat kaleng yang dialamatkan ke Polres setempat.

Data yang dihimpun TerasJatim.com menyebutkan, dalam surat dengan tulisan tangan ini berisi pengaduan dugaan jual beli jabatan Perades oleh para Kades di Baureno. Pengirim mengaku bernama Ahmad Rifai, namun tanpa menyertakan alamat atau identitas diri secara lengkap.

Karena dianggap tidak jelas, maka kemudian kepolisian menilai bahwa surat pengaduan yang katanya dikirimkan melalui pos itu sebagai ‘surat kaleng’ hoax. Pasalnya, tidak diketahui pasti siapa sejatinya sang pengirim dan tentu saja tidak bisa dipertanggungjawabkan isinya sebab tanpa data akurat alias pepesan kosong’ belaka.

Kendati begitu, akibat surat kaleng ini, salah satu warga Desa Tlogoagung, Baureno, yang kebetulan bernama Rifa’i sempat shock lantaran merasa resah dan bingung bukan kepalang. Ia kuatir, masyarakat beranggapan bahwa pengirim surat kaleng tersebut adalah dirinya.

“Saya kaget bercampur bingung setelah mengetahui hal ini. Sebab di dalam surat itu menuding jual beli jabatan perangkat terjadi di Kadungrejo, Pasinan dan Tlogoagung. Yang bikin saya pusing, pengirimnya mengaku bernama Rifa’i sama seperti nama saya,” katanya kepada TerasJatim.com, Selasa (20/04/21) sore.

Tak ingin membuat suasana keruh dan berujung fitnah, Ia lalu bergegas menemui Kades Tlogoagung Dewi Wulandari untuk komunikasi dan menjelaskan bahwa dirinya tidak tahu menahu soal pengirim surat kaleng yang namanya Ahmad Rifai tersebut.

“Kepada Bu Kades, saya sampaikan bahwa nama lengkap saya sesuai KTP dan Ijazah adalah Muhammad Rifa’i bukan Ahmad Rifai. Saya juga berani dikonfrontir ke pihak mana saja bahwa saya tidak pernah membuat surat seperti itu,” ungkapnya menjelaskan.

Ia mengaku, klarifikasi yang dilakukannya demi kebaikan banyak orang. Karena ia sadar jika tidak segera diperjelas, maka bisa membuat situasi menjadi gaduh serta mengganggu kenyamanan warga Desa Tlogoagung dan 16 desa yang segera menggelar ujian Perades.

“Setelah bertemu Bu Kades saya menjadi lega, karena tanggapannya santai-santai saja. Bu Kades justru menyuruh saya untuk tenang, karena memang faktanya tidak ada jual beli jabatan perangkat desa seperti yang dituduhkan itu,” jelasnya.

Terpisah, Kades Tlogoagung Dewi Wulandari saat dikonfirmasi menyebut bahwa hal semacam itu sebagai dinamika politik semata. Ia menyadari sebagai pimpinan memang tidak mudah, selalu ada ujian supaya bisa naik ke tingkat yang lebih tinggi.

“Ya kaget ya enggak dengan surat kaleng seperti itu. Tetapi yang pasti tidak ada jual beli jabatan perades di sini (Tlogoagung) dan desa-desa lainnya. Tidak ada intervensi, semua tahapan pengisian diserahkan sepenuhnya ke panitia mulai awal hingga selesai nanti,” urai Kades perempuan yang juga Ketua AKD Baureno ini.

Sekadr diketahui, terdapat 28 formasi jabatan perades yang kosong pada 16 desa tersebut. Sesuai jadwal, pelaksanaan ujian perades ini bakal digelar di SMAN 1 Baureno pada 9 Mei mendatang dengan tim penguji dari Universitas Brawijaya Malang. (Tim-Saiq/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim