Hari Minggu “Hari Kerja”

Hari Minggu “Hari Kerja”

TerasJatim.com – Saya dari dulu belum pernah merasakan nikmatnya hari Minggu. Maklum, sejak bisa cari duit sendiri, saya belum pernah menjadi orang kantoran yang sesungguhnya. Ketika bekerja di radio, TV, oil company dan hingga sekarang, kondisinya masih tetep sama, gak ada bedanya.

Kebetulan sejumlah tempat kerja saya yang dulu-dulu, memang tidak memungkinkan kalau pegawainya harus libur di hari Minggu atau tanggal merah.

Aturan di setiap kantor saya berbeda. Saat di radio dan TV, saya bisa ambil libur saat memang giliran ada jatah libur, dan biasanya rundingan dulu antar rekan sekerja. Entah itu Senen, Rebo atau Kemis. Sedang saat bekerja di perusahaan asing dulu, schedule pekerjaan saya juga menggunakan formula 2-1 yaitu 2 minggu on, 1 minggu off.

Sekarang pun sami mawon. Minggu atau hari lainnya gak ada beda. Jika dulu saat libur atau off, saya bisa bermolor-molor di atas kasur. Sedang sekarang, saya malah menikmati indahnya bekerja di hari libur. Justru saat ini jam kantor saya sak wayah-wayah. Bahasa gaulnya, anytime, anywhere dan anyplaced.

Ketika TerasJatim.com sudah tampak wujudnya, saya dan teman-teman dalam keseharian malah hampir tidak pernah berani melepaskan perhatian dari-nya. Pagi siang malam, bahkan subuh terus memikirkan proyek ini.

Tidak ada target muluk apalagi ekspektasi tinggi dari kami. Yang kami harapkan sangat sederhana, agar tidak ngisin-ngisini saat TerasJatim.com di klik orang.

Untuk mengisi konten-konten rubrik, dibutuhkan isi laman. Dan solusi yang ditawarkan oleh tim IT kami lumayan cerdas, yaitu mengisinya dengan berita-berita yang gak pasaran tapi faktanya sering dijalani orang lain sebagai rutinitas.

Satu dua hari hingga tiga hari berlalu, kontennya masih tetap tak berubah, tapi saya dan teman-teman sudah mulai gerilya dengan cara cara branding senyap, seperti pasang-pasang logo, tulisan tentang TerasJatim.com di akun-akun media sosial.

Hal ini selain sebagai test case, saya ingin mengetahui reaksi publik dengan cara kuno yang dianggap konvensional.

Awalnya tidak terlalu banyak yang pesan di e-mail, BBM, Wattshap dan SMS di handphone saya. Paling juga teman-teman lama saya yang kini banyak bertebaran di media-media di tanah air.

Lama kelamaan sejumlah nomor tidak dikenal kirim SMS, bahkan ada yang berani menelepon saya dan protes tentang TerasJatim.com yang berisi berita-berita usang dan lumuten. Dari protes-protes cinta itulah, saya berkesimpulan, ternyata ada orang yang yang sengaja atau memang kesasar mampir ke TerasJatim.com.

Buat saya, ini adalah suplemen sekaligus pemacu gairah untuk memulai mengisi laman dan rubrik di TerasJatim.com.

Saya juga sering mengajak teman-teman biro, untuk menulis dan mengisi apa yang masih kosong di TerasJatim.com. Sebagian reporter di daerah ada yang mau merespon dan mengirim tulisannya, tapi tak sedikit yang ogah-ogahan.

Mudah-mudahan saat Idul Adha (hari raya qurban) nanti, pembaca dan pengunjung TerasJatim.com sudah bisa melihat perubahan tampilan dan bisa menikmati  laporan dari biro-biro di daerah.

Sambil menunggu waktu, untuk sementara biar saya dulu yang menulis tentang apa saja.

Tulisan ini saya buat di hari Minggu, hari libur untuk anda, tapi hari kerja untuk kita semua di TerasJatim.com.

Selamat berhari Minggu, Selamat Bekerja !

Salam Kaji Taufan

(kajitaufan@terasjatim.com)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim