Festival Ronthek Pacitan 2024, Jadi Daya Tarik Utama Pariwisata Indonesia

Festival Ronthek Pacitan 2024, Jadi Daya Tarik Utama Pariwisata Indonesia

TerasJatim.com, Pacitan – Festival Ronthek Pacitan (FRP) 2024 dimulai. Pertunjukan yang acap dilaksanakan setiap tahun itu, kini makin dapat tempat tersendiri di hati para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Festival itu digelar selama 3 hari, mulai 15-17 Juli 2024, pukul 19.00 WIB sampai selesai, dengan start depan Kantor Bupati Pacitan.

Pada tahun genap ini, pergelaran tersebut kembali masuk dalam kalender Karisma Event Nusantara (KEN) untuk kedua kalinya, atau secara berturut-turut sejak 2023 lalu. Hal itu, tentunya tidak terlepas dari kualitas pelaksanaan di setiap tahunnya.

Di satu sisi, diterimanya Festival Ronthek pada KEN kali ini, adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat di kota 1001 gua, karena telah menjadi bagian dari salah satu daya tarik utama pariwisata Indonesia.

Sebagai bukti kecil, selain adanya seniman dari luar negeri yang ambil bagian dalam festival itu, tampak sejumlah turis berseliweran turut memadati jantung kota. Bahkan sebagian warga kabupaten tetangga seperti Ponorogo, Madiun, Ngawi, Magetan, Wonogiri, hingga Yogyakarta pun jadi saksi mata pada agenda tahunan yang kini sudah go internasional.

“Kali kedua masuk kalender karisma event nusantara. Ini luar biasa. Ada ribuan event nusantara, dan ini (Ronthek Pacitan) salah satunya,” ucap Agustin Peranginangin, Direktur Badan Otoritas Borobudur, Senin (15/07/2024) malam.

“Ini bisa terjadi tidak terlepas dari keunikan kegiatan, konsep inovasi serta kualitas pelaksanaan dari tahun ke tahun,” sambung dia, di sela menyampaikan sambutan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Festival Ronthek Pacitan, lanjutnya, bukan hanya sebuah atraksi kebudayaan, tetapi merupakan contoh nyata kolaborasi kebudayaan lokal, ekonomi kreatif, yang menggerakan seluruh stakeholder, mulai pemerintah daerah, pusat, komunitas, indusri, UMKM, hingga kelompok-kelompok masyarakat lainnya.

“Mudah-mudahan kolaborasi dan sinergi ini terus berjalan. Sehingga, pariwisata dan ekonomi kreatif tidak menjadi sesuatu yang elitis, tetapi benar-benar dapat dirasakan masyarakat,” harap Agustin.

Kemenparekraf, imbuhnya, sangat mendukung kegiatan tersebut. Hal ini, kata dia, dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dan pencapaian target pemulihan pergerakan wisatawan nusantara juga kunjungan wisatawan mancanegara, serta kegiatan ekonomi kreatif dapat membuka lapangan kerja baru.

“Kemenparekraf sangat mendukung. Karena di tahun 2024 ini, diharapkan ada pertumbuhan 4,4 juta lapangan kerja baru dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Semoga kegiatan ini memberi manfaat bagi masyarakat, dan mudah-mudahan tahun depan bisa masuk event nusantara lagi,” tambahnya.

Dapat mempertahankan status kharisma event nusantara kedua kalinya, Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji bersyukur. Ia menitik harap, ingin terus melestarikan dan mengangkat derajat Ronthek Pacitan setinggi-tingginya.

“Alhamdulillah, mudah-mudahan tahun depan kita bisa mempertahankannya. Terima kasih masyarakat Pacitan. Mari kita angkat derajat ronthek ini, baik di tingkat nasional maupun internasional,” kata Bupati Aji, menambahkan.

Terlihat, event ini cukup memantik minat bagi sejumlah pengunjung yang datang. Mereka tampak suka rela mengenalkan Festival Ronthek kepada para pengikutnya di sosial media. Tak sedikit dari mereka tampak sedang live di beberapa titik kegiatan, maupun sekadar membubuhkan tinta pada story aplikasi perpesanan.

BACA JUGA: https://www.terasjatim.com/ingin-lihat-bule-bule-main-ronthek-di-pacitan-simak-tanggalnya/

Pada malam pertama atau Senin malam, festival itu dibuka oleh grup musik Etno Ensemble Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, kolaborasi dengan sejumlah seniman luar negeri.

Tampilan mereka cukup apik. Pun bule-bule ketika memainkan alat musik tradisi dari bambu, mereka nampak menjiwai, kompak dan penuh semangat. Begitu pula dengan seluruh peserta yang tampil di malam pertama, mereka benar-benar memberi pertunjukan dengan kualitas terbaiknya.

Sebagai asupan informasi, peserta ronthek ini diikuti oleh wakil dari 12 kecamatan, dan peserta siswa SLTP, SLTA, serta komunitas di Kabupaten Pacitan, dengan total 20 peserta. Sedangkan di malam kedua, festival ini akan dibuka oleh grup musik tradisi Calung Contenporer Arang Suwung, dari Banyumas, Jateng. Dan pembuka di malam ketiga, yakni grup musik tradisi Truntung Sanggar Dhom Sunthil Merbabu Magelang. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim