Diduga Depresi Masalah Asmara, Pemuda asal Pasuruan Gantung Diri di Sampit Malang

Diduga Depresi Masalah Asmara, Pemuda asal Pasuruan Gantung Diri di Sampit Malang

TerasJatim.com, Malang – Diduga depresi lantaran masalah asmara, AT, pemuda 22 tahun, warga asal Desa Kebonagung, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang Jatim, pada Kamis (12/09/2023) pagi.

Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik mengatakan, peristiwa gantung diri tersebut pertama kali diketahui oleh Sugeng Widodo (50), pemilik rumah.

Mendapati ada seorang pemuda yang sudah dalam posisi tergantung di pohon rambutan, di halaman rumahnya, Sugeng pun langsung menghubungi perangkat desa, yang kemudian diteruskan ke pihak Polsek Dampit.

”Diketahui sekitar pukul 05.30 WIB oleh pemilik rumah. Korban sudah dalam keadaan menggantung di pohon halaman rumahnya,” kata Taufik, Kamis siang.

Taufik menjelaskan, usai menerima laporan, polisi langsung menuju ke lokasi kejadian guna melakukan evakuasi jasad korban dan melakukan olah TKP.

Saat dilakukan pemeriksaan bersama petugas medis dari Puskesmas setempat, pada tubuh korban tidak didapati bekas penganiayaan. Petugas hanya mendapati bekas jeratan di leher, lidah tergigit, hingga keluar cairan sperma dari kemaluan korban.

“Saat jenasah diperiksa, tidak ada tanda-tanda kekerasan akibat penganiayaan,” ujar Taufik.

Dikatakan Taufik, indentitas korban terungkap berinisal AT (22), warga Desa Kebonagung, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan. Saat kejadian, korban mengenakan kaos oblong dan celana jeans wara abu-abu.

Taufik menyebut, dari keterangan sejumlah saksi, kejadian bermula saat AT dan 5 temannya pulang bekerja dan menginap di rumah AQ (34), seorang kawannya di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, pada Rabu (11/10) malam. AO merupakan menantu dari Sugeng Widodo, pemilik rumah.

Sekitar pukul 02.00 dini hari, seluruh penghuni rumah sudah terlelap tidur dan hanya menyisakan korban serta seorang temannya. Saat itu, salah satu teman korban mengingatkan agar korban segera tidur dan menutup pintu karena hari sudah laut malam.

Namun, korban justru beranjak keluar rumah dengan alasan akan menelepon seseorang. Hingga kemudian, pada pagi harinya korban diketemukan sudah dalam keadaan tergantung di pohon halaman rumah.

“Saksi sempat mengingatkan agar segera menutup pintu karena sudah malam, namun korban beranjak keluar rumah berpamitan untuk menelepon,” ungkap Taufik.

Taufik menambahkan, pihaknya sudah memeriksa ponsel milik korban dan diketahui terdapat riwayat panggilan dan pesan singkat dengan seorang perempuan.

Dugaan sementara korban nekat mengakhiri hidupnya karena permasalahan asmara. “Dugaan awal korban melakukan bunuh diri karena permasalahan asmara, namun akan kita dalami dengan melakukan penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya.

Saat ini, jenazah korban sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan. (Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim