Antisipasi Terulangnya Insiden di Tuban dan Lamongan, Orang Gila di Jatim Akan Dirazia
TerasJatim.com, Surabaya – Jajaran Polda Jatim bekerjasama dengan Dinas Sosial (Dinsos) hingga tingkat kabupaten/kota akan menggelar razia terhadap keberadaan orang gila yang berkeliaran di jalanan.
Menurut Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, selain itu, pihaknya juga bersinergi dengan TNI hingga ke tingkat bawah untuk bersama-sama memberikan pengamanan terhadap simbol-simbol agama, maupun ponpes beserta tokoh agama.
“Mengawal semua pesantren. Apa kebutuhan pesantren akan kita penuhi dalam rangka pengamanan,” jelasnya, Selasa (20/02).
Barung menegaskan, bahwa dua kasus yang terjadi yakni peristiwa di Tuban dan Lamongan adalah bukan kasus penyerangan mapun penganiayaan.
“Terminologi penyerangan adalah seseorang atau kelompok yang datang ke tempat tertentu untuk melakukan pengrusakan atau penganiayaan dan sebagainya,” jelasnya.
Diceritakannya, kasus di Tuban hanyalah orang yang ingin berobat kepada salah satu tokoh agama (Gus). Karena pelaku sering berobat tapi menunggu dari pagi sampai malam tidak dilayani sampai pagi, hasilnya dia merusak. “Kasus Tuban itu adalah kasus yang kentara sekali bahwa itu bukan penyerangan,” katanya.
Sementara itu, kejadian di Ponpes Karangasem Paciran Lamongan, adalah seseorang yang diminta menyingkir dari tempat ibadah, namun yang bersangkutan marah dan akhirnya mengejar kyai tersebut.
“Tidak ada penganiayaan. Yang ada hanyalah insiden yang sengaja dibesarkan. Kyai sendiri sudah menyatakan (tak ada penyerangan),” tegasnya.
Ia juga mengharapkan agar kejadian tersebut tidak dibelokan untuk melakukan pembentukan opini yang salah.
Menurutnya, ada yang sengaja mengusik ketentraman maupun kondusifitas di wilayah Jatim. “Kami belum menyebutnya pihak lain, tetapi isu ini sengaja disebar, itu jelas,” pungkas Barung. (Ah/Kta/Red/TJ)
