Sasar Vaksinasi Keluarga Tunanetra, Kapolres Pacitan Beri Nasihat Akhirat

Sasar Vaksinasi Keluarga Tunanetra, Kapolres Pacitan Beri Nasihat Akhirat

TerasJatim.com, Pacitan – Empat wanita tua dengan keterbatasan fisik (tuna netra) beserta sejumlah warga di RT 01, RW 09, Dusun Pucang Nanas, Desa Bodag, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, Jatim, kini telah divaksin.

Mereka, tidak harus datang ke tempat dilaksanakan vaksinasi di desa setempat, yang rencananya akan digelar pada Kamis (14/10/2021) besok. Sebab, jajaran Polres Pacitan telah lebih dulu mendatanginya untuk melakukan vaksinasi Covid-19 dan menyerahkan sejumlah bantuan sosial (bansos).

Kapolres Pacitan, AKBP Wiwit Ari Wibisono mengatakan, vaksinasi dengan menyasar lansia maupun disabilitas secara door to door ini merupakan komitmen kepolisian dalam mempercepat progam vaksinasi Covid-19 di Pacitan.

“Ini progam kita (kepolisian) untuk menyasar lansia. Apalagi ini lansia juga disabilitas. Karena mereka tidak mungkin untuk datang ke tempat-tempat gerai vaksinasi. Kita harus jemput bola mencari dan mendatangi mereka door to door. Harapannya herd immunity para lansia maupun disabilitas ini bisa tumbuh,” ujar Kapolres, Rabu (13/10/2021).

Setelah beberapa saat berbincang dengan para lansia yang juga memiliki keterbatasan fisik itu, Kapolres teringat orang tuanya yang berdomisili di Jakarta. Dia pun juga terkenang masa kecilnya saat berada di rumah neneknya. Dengan kondisi dapur yang menyerupai seperti ketika memasak masih memakai tungku dan kayu bakar.

“Saya teringat orang tua saya di Jakarta. Usianya hampir sama dengan mereka ini. Saat di sini saya merasakan ingin kembali lagi ke rumah orang tua. Di sini saya juga ingat rumah embah saya yang persis seperti ini, memasaknya pun masih pakai tungku dan kayu bakar,” kenangnya.

Untuk itu, sambung dia, pihaknya sejak awal telah berniat mencoba mencari dan mendatangi para lansia maupun disabilitas yang ada di pelosok Pacitan untuk sama-sama memberikan kesehatan dan berbagi kepada mereka. “Ini komitmen awal saya masuk (Pacitan) untuk bisa menyentuh ke dasar-dasar masyarakat,” ungkapnya.

Rumah tinggal lansia yang juga memiliki keterbatasan penglihatan itu cukup terpencil dan menanjak. Kendaraan roda empat rombongan Polisi itu terparkir hampir 2 kilometer dari tujuannya. Kapolres beserta rombongan pun harus transit menggunakan motor.

Namun, motor yang dikendarai harus berhenti sekitar 500 meter dari rumah lansia yang ada di Dusun Pucang Nanas. Karena, jalan menuju ke rumah tersebut harus melewati jalan setapak dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki.

Para lansia itu bernama Tukiyem (80), Prengil, Tukijah dan Tukinah. Sebenarnya mereka awalnya 5 bersaudara, namun salah satu saudaranya yang berjenis kelamin laki-laki sudah berpulang lebih dulu pada beberapa waktu lalu.

“Jalannya cukup menanjak. Saya hampir jatuh tadi. Setelah itu ada jalur yang tidak bisa dilalui motor dan kita putuskan untuk jalan kaki sampai sini,” katanya.

Melihat usia dan kondisi fisik para lansia yang tidak sempurna, serta usai mendengar cerita kesehariannya yang sulit untuk melakukan ibadah 5 waktu dengan sejumlah alasannya, Kapolres memberi nasihat agar mereka tetap melaksanakan shalat apapun kondisinya.

“Kondisinya memang memprihatinkan. Tadi juga saya berikan masukan untuk tetap menjalankan shalat, karena kita sudah tua dan umur manusia itu terbatas. Kalau tidak bisa sujud, duduk, berbaring. Kalau tidak bisa dengan air, silahkan tayamum saja. Jadi jangan sampai susah di dunia, susah di akhirat. Semoga setelah ini Mbah-mbahnya mau salat, walaupun sekadar duduk/berbaring,” imbuh Wiwit.

Duduk pada dingklik atau tempat duduk kecil yang terbuat dari papan kayu, 4 lansia yang belum pernah melihat terangnya dunia itu mengaku berterima kasih dan senang karena gubuknya telah disinggahi oleh seorang pejabat. “Matur suwun (terima kasih). Ya sekeco (senang),” ucap Tukiyem singkat, salah satu lansia penyandang disabilitas. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim