Produksi Kerupuk Tanpa Ijin dan Gunakan Bahan Berbahaya, Warga asal Gurah Kediri Dibui
TerasJatim.com, Kediri – Tim Satgas Pangan Polres Kediri menggerebek usaha produksi kerupuk rumahan yang menggunakan bahan bleng (natrium biborat atau sejenis boraks), yang berbahaya bagi kesehatan.
Selain menyita sejumlah barang bukti, petugas juga mengamankan Samidi (65), warga Jalan Veteran Gurah Kabupaten Kediri, yang merupakan pemilik usaha tersebut.
Kapolres Kediri AKBP Sumaryono mengungkapkan penangkapan Samidi berawal saat petugas mendapat informasi adanya produsen kerupuk yang menggunakan bahan bleng sebagai pengawet. Padahal bahan makanan tersebut mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan.
“Jika dikonsumsi saat ini efeknya belum terlihat, namun bahan pengawet ini sangat berbahaya bagi kesehatan,” ungkapnya, Kamis (01/06).
Tidak hanya mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan, usaha kerupuk milik Samidi tersebut juga tidak memiliki ijin BPOM. Saat pihak kepolisian memeriksa surat ijin usaha, diketahui surat tersebut sudah habis masa berlakunya. Tersangka dan barang bukti kemudian diamankan ke Mapolres untuk proses lebih lanjut.
Dari razia tersebut petugas mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya satu karung kerupuk uyel mentah, satu karung kerupuk lempeng, satu karung tepung tapioka, satu bungkus bubuk bawang, satu pack terasi dan satu pack garam bleng.
“Kita juga amankan peralatan yang digunakan dalam produksi kerupuk seperti penggilingan dan loyang penjemuran,” imbuh AKBP Sumaryono.
Tersangka mengaku membuka usahanya tersebut sudah beberapa tahun terakhir dengan omset penjualan hingga Rp 800 ribu per hari.
Hingga saat ini pihak Satreskrim Polres Kediri masih terus melakukan penyidikan kasus tersebut.
Atas berbuatannya Samidi dijerat dengan Pasal 91 UU Pangan, dengan ancaman hukuman pidana penjara selama dua tahun dan denda sebesar Rp 4 milliar. (Kta/Red/TJ)
