Kritik ‘Kades Demo’ di DPR-RI, Guru SD di Pacitan Terancam Dipolisikan

Kritik ‘Kades Demo’ di DPR-RI, Guru SD di Pacitan Terancam Dipolisikan

TerasJatim.com, Pacitan – Belakangan ini nama Parno, seorang guru SD di Kabupaten Pacitan Jatim, mendadak ngetop dan menjadi pergunjingan. Penyebabnya, videonya yang menyikapi aksi perangkat desa demo di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada beberapa waktu lalu, viral di TikTok.

Sebelumnya, Parno mengutarakan isi hatinya melalui video yang diunggah pada aplikasi media sosial TikTok, dengan akun bernama @zerolifeme. Bahkan, videonya juga tersebar di sejumlah grup WhatsApp.

Video berdurasi 2.57 detik yang diberi caption “betapa buruknya mental seorang perangkat ketika hanya memperjuangkan nasibnya sendiri” itu, cukup menyita perhatian ribuan pasang mata, dan reaksi setelahnya. Konten yang dibuat dengan kesadaran akal sehatnya tersebut dinilai membuat resah masyarakat.

Pria yang lahir di Ngawi pada 1977 silam itu, akhirnya didudukkan bareng dengan sejumlah perwakilan kepala desa, di ruang pertemuan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pacitan, Senin (30/01/2023).

Pertemuan itu difasilitasi oleh Sekretaris Daerah Pacitan, dihadiri sejumlah orang dari beberapa instansi terkait, untuk mediasi antara Parno (pembuat konten) dengan perwakilan kepala desa.

Namun, sejumlah kepala desa yang terhimpun dalam Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Pacitan, berencana akan meneruskan persoalan itu ke ranah hukum.

“Sementara ini mediasi. Kelihatannya kami sepakat akan meneruskan ke pihak kepolisian,” kata M. Mursid, Ketua FKKD Pacitan, usai mediasi, Senin siang.

Menanggapi konten itu, Mursid menyayangkan jika seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) membuat sesuatu yang dinilai menjatuhkan orang lain. Menurut dia, jika hal tersebut diumbar, maka tidak menutup kemungkinan makin terlewat batas.

“FKKD berharap, Pacitan ini tentrem ayem. Namun, jangan sampai ada seorang pendidik, guru, seorang ASN itu membuat fitnah-fitnah. Kalau hal fitnah itu dibiarkan, mungkin ada konten-konten lain yang menjatuhkan salah satu dari masyarakat kita,” ujarnya.

“Insya Allah dengan demikian, konten-konten yang membuat fitnah kepada orang lain akan tercegah dan akan dibuat jera dengan aturan-aturan yang dibuat di negara kita,” sambungnya.

Mediasi, kata Mursid, adalah salah satu cara untuk mengurai suatu permasalahan. Tetapi ketika tidak menemui titik terang, maka cara lain dengan melanjutkan perkara tersebut ke ranah hukum, atau dengan aturan yang berlaku di Indonesia.

“Untuk mencegah, sebenarnya dibuat mediasi, bahkan kalau tidak bisa diputuskan dengan mediasi, kita lakukan ke pihak hukum, karena itu membuat resahnya masyarakat khususnya di Kabupaten Pacitan,” ungkap Mursid, menambahkan.

Parno Sampaikan Permintaan Maaf

Usai mediasi, dan atas unggahan videonya yang viral di TikTok itu, Parno akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada para kepala desa dan perangkat desa di seluruh Indonesia.

“Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Saya Parno, Ngawi 1977. Pada kesempatan kali ini saya minta maaf kepada para kepala desa, perangkat desa di seluruh Indonesia,” ucap Parno.

Permintaan maaf tersebut terkait konten yang telah dibuatnya pada beberapa hari lalu. Parno juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut. Jika terulang, maka ia akan menyerahkan sepenuhnya kepada hukum yang berlaku.

“Permintaan maaf ini terkait dengan unggahan (video) saya, tentang aksi yang dilakukan para kepala desa di Jakarta,” kata Parno, tegas.

“Terkait dengan masalah tersebut, yang pertama, sekali lagi saya minta maaf, kedua tidak akan mengulangi perbuatan ini lagi, dan ketiga jika saya mengulangi maka saya akan menyerahkan persoalan ini ke hukum dan undang-undang yang berlaku,” lanjutnya.

Di samping itu, imbuh Parno, ketika persoalan yang dialaminya itu sudah tidak dipersoalkan lagi atau selesai, maka ia akan kembali menjalani profesinya sebagai guru sebaik mungkin, dan akan menghapus akun TikTok pribadinya.

“Dan yang terakhir, ketika masalah ini semua selesai, saya akan kembali ke posisi saya sebagai seorang guru, dan akan menghapus akun di TikTok yang menjadi sumber masalah. Akhirul kalam, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,” tutupnya.

Parno Tak Respek dengan aksi Perangkat Desa di DPR RI

Sejenak melihat video yang viral sebelumnya. Pada unggahannya itu, Parno mengaku tidak respek dengan apa yang dilakukan oleh para perangkat desa di Gedung DPR RI, tentang lama jabatan sebagai perangkat desa. Bahkan ia menyebut aksi itu menunjukkan ‘mental buruk’ seorang abdi masyarakat.

“Terus terang saya tidak respek terhadap apa yang dilakukan oleh para perangkat di Gedung DPR RI itu,” kata Parno, sebelumnya.

“Ketika Anda sebagai kepala desa demo, tetapi yang Anda demokan kebijakan pemerintah mengenai lama jabatan sebagai perangkat desa, itu menunjukkan betapa buruknya mental Anda sebagai perangkat desa,” sambungnya.

Menurut kaca mata dia, tugas utama perangkat desa itu adalah mengabdi kepada masyarakat, dan bukan memperjuangkan nasib sendiri. Terlebih, kata dia, menjadi perangkat itu atas kemauan pribadi.

“Ingat, seseorang ketika menjadi perangkat desa itu tugas utamanya mengabdi kepada masyarakat, bukan memperjuangkan nasibnya sendiri. Anda menjadi perangkat juga bukan diminta masyarakat kan? Anda menjadi perangkat atas inisiatif sendiri,” ucap Parno.

“Sampeyan gak nyalon juga gak popo. Calon liyane ijek akeh. Gak percaya? Lakukan saja, terus pemerintah buka lowongan, itu masih banyak yang daftar. Gak perlu kuatir. Negara tidak rugi kehilangan orang-orang yang punya mental buruk, ketika dia melakukan aksi hanya untuk memperjuangkan nasibnya sendiri,” lanjutnya.

Namun, sambung dia, berbeda ketika para perangkat desa di Senayan itu memperjuangkan nasib masyarakat, seperti bagaimana petani di Indonesia bisa lebih sejahtera, angka gagal panen bisa turun, hingga bagaimana mewujudkan subsidi bagi petani lebih besar dan sebagainya, pihaknya sangat mendukung.

“Kalau Anda di Senayan itu demo memperjuangkan nasib masyarakat, supaya pembangunan lebih merata, pemerintah lebih peduli terhadap masyarakat, desa-desa sebagian besar wilayahnya lahan pertanian, Anda tuntut misalnya di setiap desa ada konsultan pertanian, sehingga ketika petani punya masalah bisa curhat, komunikasi, konsultasi, sehingga petani semakin profesional, kesejahteraannya bisa naik karena misalnya angka gagal panen bisa diturunkan. Anda menuntut supaya subsidi terhadap petani lebih besar, itu baru jos,” bebernya.

Tetapi jika sebaliknya, sebagai masyarakat, dia mengaku sangat prihatin. Terlebih ada ancaman kepada partai politik yang menurut dia terkesan arogan, dan tidak seharusnya disampaikan pada khalayak.

“Kalau yang Anda tunjukkan di ruang publik seperti itu, sekali lagi itu mental Anda sangat buruk. Saya sebagai masyarakat sangat prihatin, terhadap apa yang Anda lakukan,” ungkap dia.

“Apalagi mengancam partai, Anda ini siapa? Kalau misalnya saya ketua partai di salah satu ranting, yang ngomong mengancam di ruang publik itu pasti saya temui. Itu kalau kepala desa saya, saya akan mintai pertanggungjawaban dia atas ucapan-ucapan yang kesannya arogansi. Gak boleh begitu,” tutupnya.

Akun @zerolifeme Dihapus

Dari penelusuran TerasJatim.com, akun TikTok @zerolifeme sudah tidak muncul lagi alias sudah dihapus. Tapi video itu masih ditemukan pada akun lain, yang diunggah oleh akun TikTok bernama @pakkamalkalisari, dengan diberi caption “WONG IKI TELAH MENGHINA PERANGKAT DESA”.

Hingga Senin malam pukul 23.30 WIB, video itu sudah ditonton lebih dari 49,6 K atau hampir 50 ribu, dengan 551 komentar, 1101 yang menyukai dan 111 kali dibagikan.

Dari unggahan akun TikTok @pakkamalkalisari itu, para netizen hampir seluruhnya mengangguk: sepakat dengan apa yang dikatakan Parno, yang dinilai mewakili masyarakat seluruh Indonesia.

Berikut beberapa komentar yang dipilih TerasJatim pada unggahannya, di antaranya:

“Sangat2 SETUJU PAK BRO. Suaramu jelas-jelas mewakili masyarakat seluruh Indonesia,” tulis AG 285 AD

Yang kemudian dibalas oleh akun @elikusumu0. “Sudah ada bidang nya masing masing,” tulisnya.

“Menghina piye Dul

Yo bener mas SE Iki

betul skl, ini yg mewakili kita semua,” tulis @pujiisg, yang kemudian dibalas oleh akun @aris s: top coment maszeee ..

Akun @java overland menuliskan “pola pikir yang bagus” ungkapnya, dan dibalas oleh @java overland. “sangat sangat jeniuz, mantaaap,” katanya.

“Sungguh pernyataan yg mantabb…..
terus “menghinanya” di sebelah mana?,” tulis @dwiesnt@gmail.com.

Tanggapan berbeda disampaikan akun @sunusuwignyo518 yang menurutnya saat di Gedung DPR RI hanya sebatas mempertahankan regulasi yang sudah ditetapkan. “Bang.. perangkat desa yg menyampaikan aspirasi digedung DPR sebatas mempertahankan regulasi yg selama ini sudah tetapkan oleh pemerintah,” tulisnya, yang disepakati oleh akun @kutu Kupret. “sepakat ini,, syukur dinaikkan. jd perngkat itu tujuanya y mengabdi jg bekerja,” tulisnya.

Sementara, Akun @Agung Wibowo juga menanggapi berbeda, dan menanyakan tuntutan yang disampaikan oleh perangkat desa. “udh lihat tuntutan nya perangkat desa belum om, perangakt desa sama kepala desa tuntutan nya laen,” tulisnya. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim