Didaftarkan Orang Tuanya Tahun 2011, Lima Bersaudara asal Tuban Pergi Haji Bersama

Didaftarkan Orang Tuanya Tahun 2011, Lima Bersaudara asal Tuban Pergi Haji Bersama

TerasJatim.com, Tuban – Raut wajah bahagia terpancar dari 5 orang bersaudara ini.

Seolah tiada rasa lelah dan letih yang mereka rasa usai menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, senyum dan canda tak henti mengalir dari bibir kelima bersaudara asal Kabupaten Tuban Jatim ini.

Mereka adalah, Muhammad As’ad (35), Ahmad Al Amin (32), Ahmad Asy’ari (30), Ahmad Syahrul ‘Alim (28), dan Kholifatur Rosyidah (23).

Sementara, saudara tertua mereka, yakni Muhammad As’ad, berangkat bersama istrinya, Khusniatur Rosyidah (33). Mereka semua tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 12 dari Kabupaten Tuban.

Kakak beradik ini merupakan warga Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban.

Sungguh penuh syukur, jika 5 bersaudara dapat berangkat berhaji bersama-sama dalam usia relatif muda.

“Alhamdulillah, kami merasa sangat senang dan bersyukur. Tahun ini dapat pergi ke tanah suci bersama-sama,” tutur Muhammad As’ad, anak tertua di antara mereka, Senin (01/07/2024).

Menurut As’ad, mereka begitu berterimakasih kepada kedua orang tua mereka, yang telah mendaftarkan haji semua anaknya pada 2011 silam.

Kelima bersaudara ini merupakan anak-anak dari pasangan H. Hanafi dan Hj. Asyrifah. Ayah mereka merupakan pensiunan pegawai KUA, sedangkan ibunda merupakan penjual (jagal) daging sapi.

“Alhamdulillah, orang tua kami begitu istimewa. Orang tua kami terlebih dahulu mendaftar pada 2010. Setahun kemudian, kami putra putrinya didaftarkan semua. Saat itu kami masih menempuh pendidikan (sekolah, _red),” jelas As’ad.

Senada, si bungsu, Kholifatur Rosyidah, menceritakan jika dirinya sudah didaftarkan haji oleh orang tuanya ketika masih duduk di sekolah dasar (SD). “Alhamdulillah, saya bisa berangkat ke tanah suci dalam usia 23 tahun bersama kakak-kakak,” ujarnya penuh bahagia.

Tak hanya itu saja, sang kakak tertua pada musim haji ini merasa sangat bahagia karena dapat berangkat berhaji ditemani istri tercinta.

“Alhamdulillah, tahun ini ada kuota pendampingan, sehingga istri saya yang mendaftar haji pada 2016 dapat bergabung bersama kami,” terang As’ad.

As’ad menerangkan, tahun 2023 lalu pun mereka sebenarnya ingin mendampingi kedua orang tua mereka berangkat haji. Namun dengan alasa kuota penggabungan yang ditiadakan, sehingga mereka urung berangkat.

Menurutnya, berangkat berhaji bersama dengan keempat saudaranya membuat kakak beradik ini semakin kompak dan rukun.

Istri dari Muhammad As’ad, Khusniatur Rosyidah, mengungkapkan pengalaman tak terlupakan terkait dengan suhu udara di Kota Madinah. Baginya, itu adalah pengalaman yang paling berkesan selama di Arab Saudi.

“Cuaca di Kota Madinah sungguh panas antara 43’C-46’C. Meskipun kami sudah pakai sunscreen tapi wajah tetap melepuh. Cuaca sangat panas tapi kami tidak berkeringat karena langsung menguap,” tuturnya tersenyum.

Kelima bersaudara ini berharap, semoga yang belum ke tanah suci, segera diberi kemampuan untuk berhaji. Sedangkan yang sudah berangkat, dapat kembali ke Tanah Suci dengan pasangannya maupun anak cucunya.

Mereka pun mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada para petugas haji yang sudah berupaya maksimal dalam melayani jemaah haji selama di Tanah Suci. (Ah/Kta/Red/TJ)

Humas

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim