Desa Dadapan Pacitan Ikut Lomba BUMDes Wisata Jatim

Desa Dadapan Pacitan Ikut Lomba BUMDes Wisata Jatim

TerasJatim.com, Pacitan – Desa Dadapan, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan Jatim, saat ini tengah bersiap untuk mengikuti lomba Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Wisata tingkat provinsi.

Sebagai wakil dari Pacitan, desa yang memiliki objek wisata Bukit Sentono Gentong itu ternyata tidak ada persiapan khusus. Selain persiapan yang sudah berjalan.

“Persiapan mau lomba atau tidak di sini (Desa Dadapan) sama. Tidak ada rekayasa, baik data pengunjung maupun lainnya. Dan, tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi lomba ini, karena semua sudah berjalan dengan sendirinya,” kata Ismono, Kepala Desa Dadapan, di Bukit Sentono Gentong, Senin (29/03/21).

Rencananya, lomba BUMDes Wisata itu akan dilaksanakan pada pertengahan April mendatang. Pihaknya akan memaparkan profil destinasi wisata yang dikelola BUMDes setempat pada saat lomba. “Jika masuk 10 besar, akan ada kunjungan dari tim penilai,” katanya.

Meski tidak ada persiapan khusus, pihaknya berharap lomba yang akan diikuti itu bisa membuahkan hasil (juara) dan mendapat reward (penghargaan) untuk mengembangkan destinasi wisata Bukit Sentono Gentong ke depan.

“Harapannya juara. Syukur-syukur ada reward untuk mengembangkan destinasi wisata ini. Karena kekurangannya masih banyak. UMKM belum ada, padahal lahan masih ada. Karena kita juga terikat dengan master plan untuk membangunnya dan tidak sembarang membangun,” terangnya.

Di samping itu, lanjut Ismono, situasi pandemi Covid-19 ini menurutnya cukup mempengaruhi terhadap masuknya pengunjung ke objek wisata itu. Bahkan, pengeluaran untuk menunjang sarana prasarana yang sesuai protokol kesehatan (prokes) dinilai lebih tinggi, jika dibandingkan dengan sebelum pandemi.

Walaupun tak disebutkan nominalnya, pengeluaran itu diantaranya untuk penyediaan sarana tempat cuci tangan, pengadaan hand sanitizer, thermo gun, pos kesehatan, termasuk pengadaan banner imbauan tentang prokes.

“Yang jelas, dengan adanya pandemi ini omset berkurang. Di satu sisi pengeluarannya bertambah. Kalau persiapan khusus menghadapi lomba tidak ada. Jadi, apa adanya, seperti yang sudah berjalan saja,” ungkap Ismono.

Sementara, disoal terkait harga tiket selama pandemi, pihaknya menegaskan bahwa retribusi masuk kawasan wisata tersebut tidak ada kenaikan, atau pengunjung cukup membayar Rp10 ribu per orang.

“Tiket masuk masih sama. BUMDes di sini semua sudah include (termasuk) pada tiket itu. Termasuk toilet, jasa angkutan dan tidak ada tarikan lagi,” tukasnya. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim