Cangkrukan, Kapolres Bojonegoro Jelaskan Soal Pembongkaran Tugu Silat
TerasJatim.com, Bojonegoro – Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Bojonegoro, Jatim, AKBP Rogib Triyanto, mewanti-wanti agar semua pihak selalu memantau generasi penerus agar tidak terjebak dan menjadi korban modus kejahatan melalui dunia maya.
Hal itu disampaikan Rogib dalam acara Cangkrukan Kamtibmas Polres Bojonegoro yang diadakan di lokasi Wisata Tebing Gupit (WTG), Desa Sumuragung, Kecamatan Baureno, Bojonegoro, Jatim, pada Kamis (13/07/2023) siang.
“Mari bersama-sama mengawasi generasi agar tidak menjadi korban kejahatan online. Banyak modus kejahatan yang belakangan ini menyasar melaui dunia maya,” ujarnya.
Roqib menyebut, perjudian online juga kerap menjadi persoalan. Selain itu modus tipu-tipu yang dilancarkan penjahat pun semakin beragam. Menurutnya, sudah banyak korban akibat aksi kejahatan melalui dunia maya ini.
“Waktu saya masih bertugas di Pamekasan Madura, bahkan ada anggota saya yang hartanya ludes gara-gara jadi korban modus kejahatan online ini,” sebutnya sembari berharap hal itu tak terjadi di Bojonegoro.
Dia berpesan untuk saling mengingatkan agar tidak ada lagi korban kejahatan dengan modus-modus yang dilancarkan melalui dunia maya. Lanjut dia, hindari judi online juga pinjaman online serta tawaran-tawaran menggiurkan dari pihak yang tidak jelas
“Modus kejahatan terbaru dengan menggunakan semacam file undangan. Jika di klik maka semua data pribadi termasuk tabungan langsung terakses oleh pelaku kejahatan. Sudah ada korban yang mengalami kerugian hingga belasan miliar, jadi mari saling hati-hati dan waspada,” terang Rogib.
Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Bojonegoro, Mahmudi, menyampaikan pelbagai hal mengenai situasi menjelang tahun politik 2024. Ia menyatakan, bahwa semua pihak berkewajiban untuk menjaga situasi agar tetap kondusif.
“Menjelang tahun politik 2024 (baca: Pemilu) mari kita saling menjaga kesatuan dan persatuan. Boleh beda pilihan politik tapi jangan sampai berpecah belah,” pesan dia.
Selain itu, pihak Bakesbangpol juga membagikan sejumlah bendera merah putih kepada para peserta cangkrukan. Pasalnya, kurang sebulan lagi NKRI memperingati bulan kemerdekaan.
“Ya, mari kita kibarkan bendera merah putih pada bulan Agustus nanti. Bagi yang benderanya sudah kusut atau robek, diganti dengan yang baru sebagai tanda cinta kita untuk negeri ini,” pungkas dia.
Pada sesi tanya jawab, Riyadi, warga Desa Simuragung, salah satu peserta, menanyakan tentang penertiban tugu perguruan silat yang informasinya telah menyebar. Menurutnya, secara pribadi ia mendukung langkah tersebut.
“Saya pengurus NU, tapi bukan ketua. Terkait penertiban tugu perguruan saya sepakat semua dibongkar saja. Karena memang sering menjadi pemicu konflik. Pertanyaan saya, benarkah imbauan tersebut resmi dari provinsi?,” ujar pria bersongkok tersebut
Menanggapi itu, Kapolres Bojonegoro, membenarkan bahwa informasi tu benar adanya. Namun demikian, Kapolres menjelaskan, bahwa yang akan ditertibkan adalah tugu perguruan silat yang berada di atas tanah negara yang tanpa izin.
“Ya, informasi itu benar. Kita sudah melakukan rakor dengan para pimpinan organisasi pencak silat. Prinsipnya, tugu yang berada di atas tanah negara dan tak berizin akan ditertibkan. Jadi bukan yang di lahan pribadi,” pungkas Rogib
Sekadar diketahui, acara cangkrukan kamtibmas ini diikuti oleh Forpimcam dan para Kades se Baureno, Ketua Bojonegoro Kampung Pesilat (BKP) Baureno, serta sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pencak silat wilayah setempat. (Saiq/Red/TJ)