Alasan Pengguna Facebook Yang Makin Jarang “Update Status”
TerasJatim.com, Surabaya – Meski memiliki jumlah pengguna mencapai 1,6 miliar orang, jejaring sosial Facebook ternyata menghadapi masalah yang cukup memusingkan: para penggunanya makin jarang mengunggah posting original.
“Posting original” di sini berarti posting yang kontennya ditulis atau dibuat sendiri oleh pengguna, ketimbang sekadar melanjutkan sharing konten lain, seperti misalnya berbagi tautan ke situs berita.
Dilansir dari rangkuman KompasTekno dari The Information, menyebutkan bahwa, hingga pertenghan 2015 lalu, jumlah sharing secara keseluruhan di Facebook mengalami penurunan 5,5 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sementara, jumlah posting original menunjukkan penurunan lebih besar lagi, mencapai 21 persen year over year. Pada awal tahun ini, penurunan posting original terjadi lagi sebesar 15 persen year over year.
Artinya, pengguna Facebook semakin jarang melakukan “update status”, menulis sesuatu, mengunggah foto atau jenis konten lainnya.
Posting original memegang peranan penting bagi Facebook karena jenis konten ini paling banyak menghasilkan interaksi pengguna.
Status yang mengumumkan pertunangan atau update soal keluarga, misalnya, bakal memancing komentar dan “like” yang menghidupkan suasana di layanan tersebut sehingga membuat pengguna betah berlama-lama.
Terlalu riuh
Lalu, kenapa para pengguna Facebook makin jarang mengunggah posting bikinan sendiri? Ada beberapa kemungkinan faktor yang bisa mengakibatkan hal tersebut.
Pertama adalah banyaknya jumlah “teman” dalam jaringan pengguna. Semakin banyak teman, maka lingkungan di Facebook bakal terasa semakin tidak privat sehingga kurang cocok untuk berbagi hal-hal yang bersifat pribadi, seperti soal keluarga tadi.
Digabungkan dengan aneka berita serta iklan yang bertebaran di News Feed, Facebook pun berubah menjadi tempat yang teralu ramai dan riuh dengan informasi sehingga membuat tak nyaman.
Dampaknya, hanya sebagian pengguna yang secara rutin mengunggah posting original. Dari seluruh pengguna aktif mingguan Facebook, misalnya, hanya 39 persen yang selalu menunggah posting original setiap pekan, menurut data yang dilansir The Information.
Kemungkinan lain, sebagian aktivitas sharing telah bergeser ke layanan pesan instan dan kompetitor Facebook. Contohnya Path yang berisi teman-teman pilihan dan Snapchat yang mendorong pengguna untuk merekam dan berbagi video singkat setiap hari.
Upaya Facebook
Facebook selama ini telah mencoba berbagai upaya -baik yang kasat mata maupun tidak- untuk mendorong pengguna agar lebih banyak posting.
Misalnya dengan mengubah algoritma News Feed agar lebih menonjolkan posting original, mengingatkan pengguna mengenai event yang berlangsung seperti Hari Ayah, atau mengangkat kembali posting lama yang diunggah bertahun-tahun lalu.
Harapannya, hal-hal di atas akan menggugah pengguna supaya melakukan posting sehingga menghasilkan percakapan baru dengan para pengguna lain.
Yang terbaru dan belum muncul, dalam sebuah video Facebook Live minggu lalu, pendiri Facebook Mark Zuckerberg secara singkat memperlihatkan aplikasi Facebook versi percobaan (beta) di iOS.
Di dalamnya tampak aplikasi yang bersangkutan menampilkan dua opsi posting baru, yakni musik dan slideshow, di samping opsi-opsi lain yang sudah ada seperti foto, video, feeling, dan check-in. Aplikasi Facebook di ponsel Zuckerberg juga menampilkan tombol GIF.
Opsi-opsi posting di atas belum tentu akan disalurkan ke aplikasi Facebook versi final. Tapi setidaknya mereka menunjukkan bahwa sang raksasa jejaring sosial sedang mencari cara baru untuk meningkatkan engagement pengguna lewat posting original.
Penurunan posting original memang tak menimbulkan ancaman langsung bagi jejaring sosial terbesar di dunia itu. Namun, jika tren ini berlanjut, lama kelamaan pengguna bakal kehilangan alasan untuk membuka Facebook. (Red/TJ)