5 Ekor Budeng Hasil Sitaan di Lamongan dan Probolinggo, Dilepasliarkan ke Pulau Sempu
TerasJatim.com, Malang – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim bersama Javan Langur Centre – The Aspinall Foundation Indonesia Program (JLC-TAFIP), melepasliarkan 5 ekor Lutung Budeng (Trachypithecus auratus) di Cagar Alam Pulau Sempu, Kabupaten Malang.
Kelima lutung yang diberi nama Bella, Sarah, Tejo, Supri, dan Yudi tersebut, merupakan hasil penegakan hukum konservasi pada tahun 2023 di Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Probolinggo.
Sebelum pelepasliaran ini, kelima lutung tersebut telah menjalani masa rehabilitasi hampir 2 tahun di Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa di Coban Talun, Kota Batu.
Proses rehabilitasi ini sangat penting untuk memulihkan kesehatan mereka dan membebaskan mereka dari penyakit bawaan maupun zoonosis, penyakit yang mungkin tertular dari manusia.
Iwan Kurniawan, Manajer JLC-TAFIP, dakam keterangannya, Rabu (30/10/2024) mengatakan, selama di pusat rehabilitasi, lutung-lutung tersebut dilatih untuk berperilaku alami melalui metode *environmental enrichment* atau pengkayaan lingkungan.
“Ada tiga tahap penting dalam proses rehabilitasi ini, yaitu adaptasi lingkungan, adaptasi pakan, dan adaptasi sosial. Ketiga unsur ini yang memastikan lutung siap dilepasliarkan,” ujar Iwan.
Sebelum benar-benar dilepas ke alam bebas, lutung-lutung tersebut menjalani masa habituasi selama beberapa hari di Pulau Sempu, yang dilakukan dalam kandang pelepasan berbahan jaring polinet. Proses ini bertujuan untuk membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan barunya secara bertahap.
Sementara, Kepala BBKSDA Jatim, Nur Patria Kurniawan menjelaskan, pelepasliaran ini merupakan yang keempat kalinya dilakukan di Cagar Alam Pulau Sempu, dengan total 15 ekor lutung yang sudah dilepaskan sebelumnya.
“Harapannya, lutung-lutung ini bisa bertahan dan berkembang biak di habitat alaminya,” jelasnya.
Setelah pelepasliaran, tim BBKSDA Jatim dan JLC-TAFIP akan melakukan pemantauan intensif untuk memastikan lutung-lutung ini mampu beradaptasi dan hidup mandiri di alam liar. Monitoring ini juga bertujuan untuk memantau perkembangan populasi lutung di Pulau Sempu sebagai upaya pelestarian satwa langka tersebut di Jawa Timur. (Jnr/Kta/Red/TJ)