Waspada! Kanker Payudara dan Kanker Serviks Pada Wanita di Pacitan Masih Tinggi

Waspada! Kanker Payudara dan Kanker Serviks Pada Wanita di Pacitan Masih Tinggi

TerasJatim.com, Pacitan – Kesadaran masyarakat Kabupaten Pacitan Jatim dalam melakukan deteksi dini terhadap Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti kanker payudara dan kanker leher rahim atau serviks, dinilai masih rendah.

Hal ini terlihat dari jumlah penderita baru PTM tersebut yang terus bertambah, atau memiliki kecenderungan yang terus meningkat di setiap tahunnya.

Kepala Puskesmas Ngadirojo, dr Rini Endrawati menjelaskan, di Puskesmas Ngadirojo sendiri, data kematian akibat kanker serviks dan kanker panyudara dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, jumlahnya memprihatinkan, yakni 21 kasus.

“Angka itu terbilang tinggi dan tiap tahun meningkat, sehingga kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada wanita, setelah kanker payudara,” katanya, tanpa menyebut jumlah keseluruhan kasus di Pacitan, Kamis (04/08/2022).

Dalam dunia wanita, lanjut dia, kanker payudara merupakan kanker paling berbahaya setelah kanker serviks. Ia menjelaskan, kanker dalam jaringan payudara ini terjadi ketika sel-sel di dalam payudara mengalami kelainan dengan tumbuh berlebihan dan merusak sel-sel sehat yang ada di jaringan payudara.

“Perlunya pemahaman yang optimal dan menyeluruh tentang akibat maupun faktor risiko dari penyakit ini. Tenaga Medis kini juga tengah menfokuskan pada pengetahuan, perilaku dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan suatu tindakan,” terang dr Rini.

Sementara itu, dalam menurunkan morbiditas, mortalitas dan disabilitas PTM, berbagai upaya pencegahan dan pengendalian terus ditingkatkan. Menurutnya, salah satu pencegahan dan deteksi dini kanker payudara adalah dengan cara merawat payudara secara rutin dan kontinue dengan cara yang benar.

“Jika payudara tak dirawat, maka akan meningkatkan risiko timbulnya gangguan kesehatan di dalam payudara. Yang paling menakutkan tentu saja adalah kanker payudara,” ungkapnya.

Berdasarkan riset kesehatan dasar pada 2018 lalu, prevalensi kanker di Jatim adalah 2,2 per 1.000 penduduk. Jika dikonversikan dengan jumlah penduduk keseluruhan, jumlah pasien kanker ada sekitar 86.000.

Sedangkan prevalensi kanker pada perempuan di Jatim lebih banyak jika dibanding laki laki. Perempuan 3,5 per 1.000 penduduk dan laki laki 0,8 per 1.000 penduduk.

Kanker serviks dan juga kanker panyudara mendominasi kasus kanker di Jatim. Sesuai Data yang dirilis Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, pada 2019 lalu, angka penderita kanker serviks mencapai 13.078 kasus, tumor payudara 12.186 kasus.

Terpisah, Camat Ngadirojo, Nanang Hardwijono, mengatakan, pencegahan terhadap penyakit tersebut terus ditingkatkan, seiring dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, pengembangan inovasi, perbaikan mutu dan responsif.

“Kolaborasi lintas sektoral juga diperlukan, demi mempermudah capaian sasaran. Dan untuk dapat menjangkau sasaran, kami menggerakan semua lini, mulai RT, RW, pemerintah desa serta kecamatan,” kata Nanang, menambahkan. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim