Ujian Perades Gunungsari Bojonegoro Gagal, Benarkah Ada Pihak yang Bermain?

Ujian Perades Gunungsari Bojonegoro Gagal, Benarkah Ada Pihak yang Bermain?
Foto: Sekretaris Panitia Pengisian Perades Gunungsari,, Puji Endra Prasetya

TerasJatim.com, Bojonegoro – Mundurnya pihak ketiga selaku tim penguji pengisian Perangkat Desa (Perades) Gunungsari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Brawijaya (UB) Malamg, tepat pada hari H pelaksnaan ujian, Selasa (13/09/2022), tak urung menuai polemik dan berbuntut panjang.

Sekretaris Panitia Pengisian Perades Gunungsari, Puji Endra Prasetya menyatakan, pihaknya juga tak habis pikir atas mundurnya LPM UB yang telah menandatangani kesepakatan untuk menjadi tim penguji. Pihaknya, juga menganggap alasan mundurnya pihak ketiga ini kurang bisa dinalar

“Ya, tentu saja kita kaget dengan keputusan mundurnya pihak ketiga tepat pada hari H. Apalagi alasan mundurnya mereka itu karena ada tekanan dari atasan, katanya. Terus MoU-nya itu dianggap apa?, Ini aneh dan tak masuk akal,” ujarnya kepada TerasJatim.com, Kamis (15/09/2022).

Akibat mundurya pihak ketiga ini, lanjut Hendro, pelaksanaan ujian Perades Gunungsari yang mestinya digelar di gedung SMKN Baureno gagal dihelat. Hal itu, kata Hendro, tentu saja sangat merugikan seluruh peserta ujian yang telah berjuang memenuhi semua persyaratan administrasi dan mengikuti bimbingan belajar.

“Jelas yang paling dirugikan adalah semua peserta sejumlah 21 orang. Mereka pasti kecewa dan merasa dirugikan. Bahkan tak sedikit yang menduga bahwa ada pihak yang sengaja menggagalkan ujian perades yang saya pastikan jujur dan transparan ini,” lanjut dia.

Senada, Abdul Rohman, salah satu peserta ujian Perades Desa Gunungsari menduga, jika mundurnya pihak ketiga ini tak lebih hanya karena adanya tarik ulur kepentingan pihak-pihak tertentu yang ingin jagonya lolos.

“Jujur, saya ini kurang begitu paham permainan beginian. Tapi saya kan bisa berpikir dan akhirnya menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi waktu Pak Kades pidato waktu sosialisasi yang dihadiri Pak Camat Baureno pada malam sebelum hari H,” ungkapnya.

Ia menyebut, permainan apapun tak membuatnya mundur untuk mengikuti penjaringan Perades. Tetapi menurutnya, seharusnya jangan sampai merugikan para peserta dengan cara menggagalkan ujian.

“Ini sama dengan mempermainkan seluruh peserta. Ini sangat tidak adil dan benar-benar merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa,” paparnya

Peserta lain asal Desa Pasinan, Aida, juga mengungkapkan kekecewaannya atas hal tersebut. Menurutnya, gagalnya ujian ini jelas-jelas membuat semua orang akhirnya mengetahui bahwa patut diduga ada skenario pengkondisian calon jadi dari orang kuat di desa setempat.

“Saya mewakili semua peserta ujian calon Perades Desa Gunungsari, sungguh sangat kecewa terhadap pihak-pihak yang menghendaki gagalnya pelaksanaan ujian. Kami bertekad akan berjuang demi keadilan dan kejujuran,” ungkap dia.

Menanggapi hal ini, Wakil Bupati Bojonegorro, Budi Irawanto mengungkapkan, bahwa banyak kejadian ujian atau seleksi pengisian perangkat desa malah menjadikan polemik di masyarakat.

“Seleksi Perades Desa Gunungsari Baureno ini kasuistik, dan makin menambah kepercayaan publik jadi tercoreng. Karena baru kali ini pihak ketiga mengundurkan diri dari kontrak kerjasama dengan panitia secara sepihak saat ujian akan segera dimulai,” sebut Wawan, sapaan akrabnya.

Wawan menuturkan, problem ini pasti menimbulkan kerugian materiil maupun imateriil bagi seluruh peserta seleksi Perades. Untuk itu, dia mengimbau pihak Kecamatan, PMD maupun Bagian Hukum Pemkab, untuk turut membantu kejelasan persoalan ini.

“Penting bagi kita untuk ada dan menjalankan kinerja kita demi masyarakat kita. Jadi tolong jangan abai terhadap persoalan ini, kalau tidak ingin menuai masalah,” tandas dia mengingatkan pihak terkait (Tim/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim