Rekor MURI, Gunakan Gas Methane Untuk Masak

Rekor MURI, Gunakan Gas Methane Untuk Masak

TerasJatim.com, Malang Kabupaten – Ratusan anak–anak sekolah yang mendapatkan Adiwiyata menggelar masak bareng yang digelar oleh Dinas Cipta Karya di Tempat Pembuangan Akhir Talangagung Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang,  mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan memasak bareng dengan menggunakan gas methane dari sampah.

Sekertaris Jendral  Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Yudhoyono menjelaskan bahwa, “Pemanfaatan ini sangat baik dalam mengatasi pemanasan global dan minimnya kesadaran lingkungan oleh sebagian warga Indonesia dan maraknya rumah kaca saat ini. Tapi yang penting saat ini bagaimana mindset kita untuk peduli lingkungan itu penting,” ungkapnya .

Bupati Malang DR Rendra Kresna menjelaskan bahwa pemanfaatan gas methane oleh Dinas Cipta Karya Kabupaten Malang ini salah satu program untuk mengatasi pemanasan global .

Karena gas methane sendiri adalah merupakan salah satu gas yang dihasilkan di Tempat Pembuangan Akhir Talangagung tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas lingkungan, namun bisa menjadi bahan alternatif pengganti bahan bakar yang telah banyak dinikmati oleh masyarakat sekitar TPA Talangagung.

Rendra menambahkan, jika gas ini berbahaya apabila lepas dan  daya rusaknya lebih besar dibanding gas buang kendaraan sepeda motor.

Beberapa yang telah dihasilkan Pemkab Malang dari TPA Talangagung memberikan tenaga alternatif setara 70 m (47%). TPA Talangagung telah menghasilkan dan menyerap 104.559 meterkubik dan telah menjadi 2.340 kg energi alternatif. Gas yang telah dikonsumsi masyarakat 2.340 dari 4.979  gas methane.  Asumsi gas elpiji yang dikonusmsi masyarakat tabung 3 Kg dengan Co2 dengan harga Rp 25.000,- bisa meringankan beban warga sekitar sekitar Rp. 19.500,-.

Pemanfaatan gas methane diberikan untuk 260 kepala rumah tangga.

Sedangkan Kepala Dinas Cipta Karya Ir Romdhoni menjelaskan, alasan dipilihnya Kabupaten Malang karena keberhasilan pemkab dalam pemanfaatan gas methane. “Acara ini juga ada launching website dan rekor muri dengan pemanfaatan tenaga alternatife dalam memasak,” ujarnya. Disamping ajang ini juga sebagai promosi pelestarian lingkungan  dengan membangun kesadaran dengan memanfaatkan gas methane dari sampah sebagai sumber alternatif.

Dalam  acara rekor MURI anak anak SMA memasak dengan menggunakan  kompor yang menggunakan tenaga alternatif dari gas methane sebagai bahan bakarnya dari sampah.

Peserta mengaku dalam memasak agak lama dikarenakan terkena angin dan teknisnya dalam penyaluran gas yang kurang maksimal sehingga tekanan gas kurang besar sehingga proses pemanasan agak lama.

“Kompornya gak ada tutupnya, lama panasnya tempenya lama masak ,” pungkas salah satu peserta. (Sla/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim