Pulang dari Surabaya, Seorang PDP Warga Ponorogo Meninggal Dunia

Pulang dari Surabaya, Seorang PDP Warga Ponorogo Meninggal Dunia
Ilustrasi

TerasJatim.com,, Ponorogo – Setelah 3 hari dirawat di RSUD dr. Hardjono Ponorogo, seorang pasien dalam pengawasan (PDP) dilaporkan meninggal dunia.

Pasien tersebut merupakan warga Joresan Mlarak, yang diketahui bekerja di Surabaya dan pada 26 Juni lalu pulang ke Ponorogo setelah sebelumnya sakit.

Saat pulang ke Ponorogo, pasien tersebut berobat ke seorang dokter praktek swasta dan Puskesmas Mlarak. Selanjutnya pasien tersebut dirujuk ke rumah sakit. Sampai rumah sakit ditemukan adanya pneumoni dan telah diambil Swab 2 kali dan dirawat di rumah sakit dengan status pasien dalam pengawasan.

“Tadi pagi (kemarin pagi -red) pasien meninggal, dan sore ini keluar hasil Swab positif. Pemakaman dilakukan dengan tata laksana jenazah Covid-19,” jelas Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, melalui rilis yang diterima TerasJatim.com, Kamis (02/07/20) petang.

“Terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses pemakaman, antara lain dari relawan BPBD, satgas Covid desa, TNI, Polri dan juga petugas puskesmas,” sambung Ipong.

Ipong menambahkan, kontak erat pasien ini ada 3 orang dan hari ini akan dilakukan pengambilan Swab.

Sementara itu, Ipong juga menjelaskan, terdapat 1 tambahan kasus baru, yakni seorang perempuan 22 tahun, asal Desa Binade Kecamatan Ngrayun. Dia datang dari Surabaya tanggal 1 Juli 2020, yang sebelumnya dinyatakan reaktif usai melakukan rapid test di tempat kerjanya. Selanjutnya dilakukan Swab pada 29 Juni, dan hasil PCR positif.

Pada tanggal 1 Juli, perempuan muda ini pulang ke Ponorogo naik bus umum dan sempat menghubungi satgas desa, yang kemudian diteruskan ke Puskesmas Ngrayun. Saat dihubungi posisinya sudah sampai Madiun, dan akhirnya dijemput oleh tim PSC ke di terminal dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Darmayu untuk dirawat hingga sekarang.

“Saat ini faskes di Surabaya penuh. Maka Pemkab Ponorogo lebih memilih merawat mereka dengan melihat sisi kemanusiaan. Karena bagaimanapun mereka adalah warga Ponorogo jadi mengedepankan kemanusiaan lebih utama dari sekedar ingin dapat status atas Covid 19 ini,” imbuh Ipong.

Ipong menghimbau masyarakat untuk berdisiplin dalam mematuhi protokol kesehatan. “Mari kita ingatkan juga keluarga kita, orang-orang terdekat kita, untuk turut mematuhi protokol kesehatan. Mari saling menjaga untuk keselamatan semua. Tetap Waspada, Corona belum musnah, dia hanya menunggu kita lengah,” pesan Ipong.

Catatan TerasJatim.com, data kasus Covid-19 di Kabupaten Ponorogo per Kamis (02/07/20) petang, total positif 47 orang, sembuh 31 orang, isolasi di rumah sakit 13 orang dan meninggal dunia 3 orang. (Any/Kta/Red/TJ)

Baca juga: https://www.terasjatim.com/positif-covid-19-ibu-muda-di-ponorogo-ini-harus-terpisah-dengan-anaknya-yang-masih-balita/

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim