Pembentukan Pengcam IPSI, Disoal Kalangan Pegiat Pencak Silat Bojonegoro

Pembentukan Pengcam IPSI, Disoal Kalangan Pegiat Pencak Silat Bojonegoro

TerasJatim.com, Bojonegoro – Pembentukan Pengurus Kecamatan (Pengcam) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Kabupaten Bojonegoro Jatim, tak urung menjadi polemik di kalangan pegiat pencak silat di daerah yang terkenal dengan sebutan Telatah Angling Dharma ini.

Pasalnya, pembentukan Pengcam IPSI itu diduga berbau politis lantaran disebut-sebut ada campur tangan Bupati Anna Mu’awanah, yang ikut ‘nyarubeteh’ memilih dan/atau menunjuk para personel kepengurusan IPSI kecamatan se-Bojonegoro tanpa ada proses rembugan dengan para pelaku pencak silat di tingkat bawah.

Kenyataan tersebut sontak membuat beberapa pengurus perguruan pencak silat bertanya-tanya.

Satu diantaranya adalah Sasmito Anggoro, Ketua Persaudaraan Setia Hati Winongo Cabang Bojonegoro, yang melontarkan pernyataan bahwa pembentukan Pengcam IPSI seharusnya melalui musyawarah yang melibatkan semua pengurus perguruan silat tingkat kecamatan.

“Karena IPSI ini adalah organisasi yang menaungi organisasi pencak silat, maka seharusnya dalam pembentukan itu prosesnya harus melibatkan pengurus perguruan pencak silat,” katanya, pada Selasa (01/02/2022).

Sasmito yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua I IPSI Pengcab Bojonegoro itu mempertanyakan regulasi dan dasar penunjukan Pengcam IPSI tersebut. Ia juga mengaku telah mengkonfirmasi beberapa pengurus perguruan pencak silat tingkat kecamatan, dan mendapati jawaban bahwa mereka tidak tahu soal terbentuknya IPSI kecamatan.

“Proses demokrasi IPSI di tingkat kecamatan harus jalan. Jangan sampai pembentukan IPSI di tingkat kecamatan ini kepengurusannya hanya ditunjuk, tetapi harus ada musyawarah kecamatan agar bisa diterima di kalangan perguruan pencak silat setempat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Bojonegoro Pusat Madiun, Wahyu Subakdiono, menjelaskan jika dirinya tidak mempermasalahkan terbentuknya kepengurusan IPSI di tingkat kecamatan selama semua perguruan pencak silat diajak berembug (baca: musyawarah).

“Saya kira tidak masalah, selama semua perguruan pencak silat diajak rembugan. Walaupun mungkin baru Bojonegoro yang akan dibentuk IPSI tingkat kecamatan,” jelas Wahyu.

Wahyu yang kini sebagai Ketua Bojonegoro Kampung Pesilat (BKP) itu juga menuturkan, jika dirinya tidak mempermasalahkan terbentuknya IPSI kecamatan asalkan muaranya pada prestasi dan bukan kepentingan lain, termasuk politik.

“Tidak masalah (Pengcam IPSI) dibentuk, jika muaranya pada prestasi dan bukan kepentingan lain,” tukas mantan Ketua IPSI Pengcab Bojonegoro itu menandaskan.

Terpisah, Ketua IPSI Pengcab Bojonegoro, H Endro Setyo Widodo, yang dikonfirmasi TerasJatim.com melalui WhatsApp pribadinya terkait munculnya polemik pembentukan Pengurus IPSI tingkat kecamatan tersebut, memilih tidak memberikan komentar.

“Ngapunten, kulo mboten saged komentar (Mohon maaf saya tidak bisa komentar) terkait hal itu. Saya no coment,” ujar dia, Selasa (01/02/2022) malam.

Sekadar diketahui, sebelumnya Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah bersama jajaran Forkopimda melakukan audiensi dengan pengurus Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Bojonegoro, pada Senin (31/01/2022) kemarin.

Sebagai Ketua Pembina IPSI, Bupati Anna minta pengurus tingkat kecamatan itu segera dilantik.

Audiensi yang digelar di Rumdin Bupati tersebut dihadiri Pengurus IPSI, Sekda Nurul Azizah, Dandim 0813 Letkol Arm Arif Yudo Purwanto, Kasubag Bin Kejari Bojonegoro M. Hartono, Kabag Ops Polres Bojonegoro Kompol Yusis, serta Kepala Dispora Bojonegoro Amir Syahid. (Saiq/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim