Pasar Arjosari, Salah Satu Nadi Ekonomi di Pacitan

Pasar Arjosari, Salah Satu Nadi Ekonomi di Pacitan

TerasJatim.com, Pacitan – Pasar tradisional masih terbukti jadi penyangga ekonomi bagi sebagian besar warga di Kabupaten Pacitan, Jatim. Perputaran uang dari pasar ini dinilai lebih cepat, sehingga disebut-sebut menjadi salah satu nadi perekonomian Pacitan.

Pasar Arjosari misalnya, sedari dini hari hingga malam menua, pasar ini seolah tak pernah tidur. Tampak aktivitas kehidupan berjalan di sana. Pasar daerah ini laksana tak pernah letih menarik minat pengunjung, meskipun berdampingan dengan toko-toko berjejaring.

“Kalau di pasar kan kita bisa nawar harga. Kalau di toko kan sesuai harga yang tertera,” ucap Ernawati, seorang pengunjung di Pasar Arjosari, Kamis (31/10/2024).

Terletak di jantung Kecamatan Arjosari, pasar ini ternyata cukup strategis, karena dilalui jalan provinsi Pacitan-Ponorogo, Arjosari-Purwantoro, dan dekat dengan pondok pesantren serta ke objek wisata air hangat.

“Sekarang makin ramai saja di sini. Selain minimarket, banyak juga orang-orang yang berjualan di sekitar (pasar) ini,” ungkap Astutik (42), pengunjung pasar yang kebetulan baru balik kampung.

“Pasarnya juga sudah banyak perubahan. Tampilannya dan juga penataan di dalamnya beda. Lebih rapi saja sekarang,” sambung ibu dua anak.

Di Pasar Arjosari ini punya dua hari pasaran, yakni pon dengan kliwon. Sudah bisa dipastikan pada hari pasaran tersebut akan padat, seperti halnya aktivitas jual beli yang terjadi pasar tradisional lain di Pacitan.

“Yang jelas, kenyamanan pengunjung adalah segalanya buat kami,” ujar Asep Suherman, Kepala Dinas Perdagangan Dan Tenaga Kerja, Kabupaten Pacitan, terpisah.

Fasilitas penunjang di Pasar Arjosari ini pun sudah memadai, di antaranya lahan parkir, toilet, aula, musala, pos informasi, dan fasilitas umum lainnya. “Seluruh fasilitas tersebut untuk membuat para pedagang maupun pengunjung nyaman selama bertransaksi di Pasar Arjosari,” katanya.

“Ke depan kita punya konsep sentra kuliner. Maka dari itu, kita merangsang pedagang pakaian dan kuliner untuk berjualan, sehingga kita tidak harus lagi ke pasar lain,” sambungnya. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim