Out Class, Pelajar SMPN 5 Datangi Bale Parawangsa

Out Class, Pelajar SMPN 5 Datangi Bale Parawangsa

TerasJatim.com, Bojonegoro – Puluhan pelajar dari SMP Negeri 5 Bojonegoro, Jatim, melakukan pembelajaran luar ruang dengan mengunjungi Bale Parawangsa, tempat digelarnya pameran Seni Rupa bertajuk Re-Solusi. Secara bergiliran, mereka melihat hasil karya para seniman Bojonegoro

“Kehadiran kami ke galery Bale Parawangsa ini adalah bentuk implementasi pembelajaran luar ruang untuk mata pelajaran seni budaya dan Bahasa Jawa,” terang Nurlaila, selaku guru pendamping di arena pameran, pada Kamis (12/01/2023) siang.

Guru muda yang akrab dipanggil Lila ini menambahkan, bahwa untuk memperdalam materi pembelajaran di kelas, dirinya sengaja membuat program kunjungan lapangan agar anak anak bisa berinteraksi secara langsung dengan obyek yang menjadi pembahasan mata pelajaran.

Selain Lila, guru yang mendampingi para peserta didik yang berkunjung ke Galery Parawangsa adalah Anang, yang mengampu mata pelajaran Seni Budaya.

“Kami memang mengkolaborasikan antara mapel seni budaya dengan bahasa Jawa, sebab materi pameran di Bale Parawangsa ini kompeten dengan kedua mapel tersebut. Sebab selain visualisasi seni rupa, secara konseptual para seniman juga menyajikan filosofi Jawa yang wajib diketahui para peserta didik,” papar Anang.

Sementara itu, Agus Sighro Budiono, salah seorang seniman yang bertugas menjadi pemandu bagi pengunjung pelajar, menyambut baik program yang diterapkan oleh guru SMP Negeri 5 tersebut.

“Dalam kurikulum merdeka belajar, memang guru dituntut untuk kreatif memberi ruang apresiasi bagi peserta didiknya. Untuk itu kami dari Bale Parawangsa menyambut baik dan berusaha semaksimal mungkin melayani anak anak,” terang Sighro, panggilan akrabnya.

Sighro menambahkan, program pembelajaran luar ruang atau outing class yang dilakukan oleh SMP Negeri 5 sangat tepat, yakni sesuai dengan kompetensi pelajaran dan tidak terkesan asal di luar kelas.

“Ya inilah pembelajaran luar ruang yang benar dan tidak asal di luar kelas, akan tetapi memang sesuai dengan mapel yang dipelajari. Baik tempat maupun obyek yang dipelajari ada korelasinya dengan pembelajaran,” terangnya.

Pameran yang digelar oleh seniman secara mandiri ini digelar hingga tanggal 6 Pebruari. Durasi yang panjang ini sengaja dilakukan mengingat keterbatasan ruang di Bale Parawangsa yang semula hanya sebuah rumah dan disulap menjadi galeri.

Para seniman sengaja menggelar pameran selama sebulan penuh, agar para pengunjung bisa leluasa memilih waktu bertandang. Terkonfirmasi ada beberapa sekolah yang akan mengajak siswanya untuk materi apresiasi seni.

Sekadar diketahui, beberapa waktu lalu juga ada kegiatan ‘out class’ semacam ini di area yang disebut sebagai Pasar Wisata Bojonegoro. Namun sejumlah pihak menilai bahwa kegiatan out class di pasar wisata tersebut hanyalah agenda setting politik penguasa yang berkepentingan memindah pedagang pasar kota yang bertahan. (Saiq/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim