Mengenal Sejarah Maulid Nabi Muhammad

Mengenal Sejarah Maulid Nabi Muhammad

TerasJatim.com – Momen kelahiran Nabi Muhammad SAW selalu diperingati oleh umat muslim di seluruh penjuru dunia.

Nabi Muhammad lahir pada 12 Rabiulawal 570 Masehi, di Kota Mekkah.

Mengutip dari situs NU Online, Maulid Nabi pertama kali diadakan oleh Kalifah Fathimiyah pada 363 H. Kemudian perayaan ini menjadi tradisi turun temurun di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

1. Tulisan Arab dan Maulid Nabi

Mawlid an-Nabī, artinya peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW. Maulid Nabi merupakan kegiatan memuji Nabi Muhammad yang telah dilakukan sejak Rasulullah masih hidup.

Para sahabat memuji Nabi Muhammad, yang kemudian pujian-pujian tersebut dikumpulkan menjadi buku. Sehingga hal ini akan menjadi pusat pembelajaran bagi anak cucu di masa depan.

2. Dalil Perayaan Maulid Nabi

Peringatan Maulid Nabi merupakan tradisi atau kegiatan yang baik dan bermanfaat. Dalam perayaan tersebut, umat Islam diingatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Adapun dalil Maulid Nabi yang tertulis dalam Surah Yunus. “Katakanlah, dengan anugerah Allah dan rahmatNya (Nabi Muhammad SAW). Hendaklah mereka menyambut dengan senang gembira,” (QS. Yunus: 58)

3. Doa dan Shalawat yang bisa dibaca saat Maulid Nabi

Ada 3 Shalawat yang bisa diamalkan saat Maulid Nabi. Diantaranya: Shalawat Jibril, Shalawat Ummi, dan Shalawat Fatih.

Meskipun ketiganya merupakan amalan, namun masing-masing shalawat ini berbeda. Seperti apa perbedaannya? Berikut adalah ulasannya:

– Shalawat Jibril: “Allahumma shalli ‘alaa sayyidina muhammadin wa ‘alaa aali sayyidina muhammad”

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan atas Nabi Muhammad dan keluarganya. Dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.

– Shalawat Ummi: “Allahumma shalli ‘alaa sayyidina muhammafin ‘abdika wanabiyyika warasulika nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi washahbihii wasallim”

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sebagai hamba, nabi, dan utusan-Mu yang Ummy. Beserta keluarga dan sahabatnya dengan salam yang sesungguhnya.

– Shalawat Fatih: “Allahumma shalli wasallim wabaarik ‘alaa sayyidina muhammadinnil faatihi limaa ughliqa wal khaatimi limaa sabaqa wannaashiril haqqi bil haqqi wal haadi ilaa shiraatin mustaqiim shallallahu ‘alaaihi wa ‘alaa aalihi wa ashaabihi haqqa qadrihi wamiqdaarihil adziim”

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, pembuka apa yang terkunci. Serta penutup apa yang telah lalu, pembela yang hak dengan yang hak, dan petunjuk kepada jalan yang lurus.

Semoga Allah melimpahkan shalawat kepadanya, serta keluarga, dan para sahabatnya dengan hak derajat dan kedudukannya yang agung. (Nis/Kta/Red/TJ/KBRN)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim