Mahasiswa UB Malang Sulap Limbah Wortel Jadi Suplemen Vitamin

Mahasiswa UB Malang Sulap Limbah Wortel Jadi Suplemen Vitamin

TerasJatim.com, Malang – Tiga mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) Malang berhasil menciptakan alat ekstraksi khusus untuk mengolah limbah wortel menjadi suolemen yang kaya akan vitamin A.

Ketiga mahasiswa yang berhasil membuat inovasi yang dinamai Green Carotenoid Extractor (Godect) itu, masing-masing Adi Rahmanto Wibowo, Roya Putri Habibah, dan Rismoyo Nahri Filanto.

Rancang bangun alat ekstraksi karotenoid berbasis green electric pulse ini menjadi salah satu upaya dalam mewujudkan Indonesian zero waste technology (produksi sampai berakhirnya suatu proses produksi, dapat dihindari terjadi produksi sampah).

Adi Rahmanto Wibowo menyampaikan, setiap tahun Indonesia mampu memprosuksi rata-rata 495 ribu ton wortel. Selain dimasak, wortel juga banyak dimanfaatkan menjadi jus. Namun, proses tersebut masih meninggalkan hasil samping berupa ampas wortel yang selama ini dibuang begitu saja dan berujung pada masalah lingkungan.

Padahal, ketika diproses dengan benar, limbah wortel dapat menjadi sumber biokomponen yang sangat baik untuk tubuh dan bernilai ekonomis.

“Sejauh ini, sebagian besar ampas wortel dibuang begitu saja. Padahal, kandungan karotenoid  pada ampas wortel mencapai 80 persen dari total karotenoid wortel,” kata Adi, Jumat (24/08).

Adi menambahkan, karotenoid sebagai pembentuk vitamin A sangat penting bagi tubuh. Sebab, zat itu mampu menurunkan risiko terkena kanker, kardiovaskular, degenerasi macular serta formasi katarak.

Lebih jauh Adi menjelaskan, Godect merupakan alat ekstraksi karotenoid yang sangat efektif. Itu karena menggunakan kombinasi teknologi non-thermal pulse electric field (PEF) yang mampu merusak dinding sel pada bahan dan minyak zaitun sebagai pelarutnya. Alat ini juga dilengkapi dengan pressure chamber agar didapatkan hasil akhir yang maksimal.

“Dengan menggunakan Godect, karotenoid yang dihasilkan tidak akan mengalami kerusakan. Itu karena prosesnya yang tanpa panas,” ungkap Adi. “Karotenoid memang memiliki sifat yang rentan terhadap panas,” sambungnya.

Selain itu, untuk membuat suplemen, Adi dan dua rekannga memilih menggunakan minyak zaitun sebagai zat pelarutnya agar bisa langsung dikonsumsi dan memang baik untuk kesehatan. Selain itu, digunakan minyak goreng sebagai pelarut kandungan vitamin A.

Adi pun berharap, dengan menggunakan Godect, Indonesia diharapkan mampu memproduksi suplemen vitamin A sendiri. “Selama ini, Indonesia masih melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan suplemen vitamin A dalam negeri,” tandasnya. (Jnr/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim