Ketemu Rasane REK !

Ketemu Rasane REK !

TerasJatim.com – Lamongan. Saya merasa, yang saya cari-cari selama ini akhirnya saya temukan alias ‘ketemu roso-ne’. Pasalnya, sudah lama saya mencari media yang menyajikan informasi secara santai dan tak muluk-muluk namun punya karakter kuat. Dan, tanpa sengaja saat bergabung dengan salah satu grup di Facebook, di situ ada posting dari portal media yang belum pernah saya kenal sebelumnya namun begitu memikat.
Ya, media tersebut tak lain adalah terasjatim.com ini.

Ketika itu, karena didorong rasa ingin tahu saya langsung klik posting tautan berjudul “Bukan Rayuan Gombal” yang isinya saat itu saya anggap unik dan aneh tetapi sangat menarik. Penasaran, selanjutnya untuk mengetahui segala pernik tentang media yang ternyata baru dibangun dan beralamat di Bojonegoro dan Surabaya ini, saya “iyak-iyak” , saya telusuri satu demi satu.

Agak lama saya memandangi tampilannya. Lantas, saya mulai melihat rubrik-rubrik yang ada. Rubrik Tentang Kami misalnya, pertama kali saya klik. Ketika itu, lagi-lagi saya dibuat berdecak dengan paparannya, terutama pada paragraph pembukanya yang sungguh di luar nalar saya lantaran tertulis bahwa terasjatim.com dibuat atas dasar iseng, hehehe. Jujur saya ketawa sendiri saat itu.

Belum lagi setelah saya coba membuka-buka berbagai tulisan yang “nyeleneh” namun dikemas dalam gaya penulisan khas jawa timuran. Seperti Dunia Bul Bul, Dewan Pantes-Pantesan dan tulisan lainnya yang saya anggap sederhana tapi memiliki arti sebenarnya.

Saya jadi sangat penasaran dan pengen tahu tentang siapa sih sosok penulis itu. Sebab, selama saya riwa-riwi di wilayah Bojonegoro pada waktu masih aktif di media cetak lokal dan organisasi kewartawanan kok sama sekali nggak pernah mendengar nama itu di kancah perwartawanan. Atau mungkin karena memang saya wartawan ndeso kali ya ???

Nah karena saking penasaran dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap terasjatim.com, saat itu juga saya nekat mengirimkan surat lamaran via email yang tertera di rubrik ‘Loker’. Saya berfikir, ini kesempatan saya untuk bisa bergabung dan belajar banyak tentang jurnalistik. Dengan membaca Basmalah saya kirimkan lamaran beserta kurikulum vitae saya. Entah, saya nekat saja sambil harap-harap cemas soal balasan email dari redaksi.

Dan, akhirnya tiba juga saat untuk bertemu dengan sang penulis “nyeleneh” itu di kediamannya setelah sebelumnya saling kontak. Sesuai janji, selepas isya’ pada Kamis (17/09) saya dipersilahkan bertemu. Saya yang datang bersama teman, sempat berfikir nanti bakal ada semacam wawancara formal dan “tetek bengek” tes tulis dan segala macam.

Namun ternyata perkiraan kami meleset. Sebab saat bertemu, sang penulis itu dengan santai dan cenderung “sak genahe” mengajak ngobrol ngalor ngidul, gayeng dan akrab seperti telah lama kenal. Sangat asyik, sebagai sebuah awal perkenalan dan kali pertama bertatap muka.

Dari ngobrol yang ngalor-ngidul itu terselip banyak ilmu tentang bagaimana seharusnya menjadi wartawan. Saya jadi teringat sosok mentor saya pada awal-awal dulu saat saya masuk di dunia jurnalistik. Saya jadi merasa menemukan mentor soal dunia jurnalistik lagi. Saya senang sekali diberi kesempatan untuk membantu menebar kebaikan dan terus belajar “ngangsu kaweruh”.

Ini ungkapan jujur dan apa adanya (seperti tag linenya TerasJatim.com) bila saya merasa menemukan pencerahan dan tambahan ilmu soal dunia jurnalistik yang kian dinamis. Saya juga berterima kasih karena telah diijinkan bergabung dan dipersilakan mengirimkan tulisan apa saja di terasjatim.com asal inspiratif, jujur dan apa adanya.

Semoga tulisan ini menjadi sebuah awal yang baik untuk saya dalam berjurnalistik. Dan mudah-mudahan saya jangan sampai menjadi wartawan yang “ngisin-ngisini”. Salam….

Moch Nurul Saiq (saiqsekali@gmail.com)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim