Keripik Gadung dari Umbi Beracun, Usaha yang Menguntungkan

Keripik Gadung dari Umbi Beracun, Usaha yang Menguntungkan

TerasJatim.com, Lamongan – Kadang dari hal yang kecil dan dianggap remeh, apabila ditekuni bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Seperti halnya Kristanto (42) ini. Pengusaha kecil asal Desa Puncak Wangi Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan ini, sehari-harinya mampu memproduksi keripik gadung yang berasal dari umbi beracun, dan tumbuh di tanah liar.

Siapa sangka, umbi gadung yang dikenal beracun dan tumbuh liar di hutan-hutan mampu dimanfaatkan dan diolah menjadi camilan keripik yang banyak digemari oleh masyarakat luas.

Di tangan Kristanto, umbi gadung beracun yang konon dikenal bisa memabukkan ini, diolah dengan sempurna sehingga racun-racun yang terdapat di umbi tersebut hilang melalui proses yang cukup sederhana.

Pertama-tama umbi gadung dikupas, kemudian diiris tipis, setelah itu dijemur hingga kering. Untuk menghilangkan racunnya, gadung yang sudah diiris menjadi keripik yang telah kering direndam dengan air selama 24 jam. Baru setelah itu dikukus dan dijemur kembali. Setelah kering keripik digoreng dan siap dikemas untuk dijual ke pasaran.

Menurut Kristanto, dirinya dibantu dengan 29 pegawainnya mampu memproduksi 5 kwintal keripik gadung setiap harinya.

Keripik gadung yang telah siap dijual seharga 50 ribu rupiah perkilonya, atau setiap pack yang berisi 12 bungkus dijual seharga 10 ribu rupiah perpacknya.

Saat ini, pemasaran baru menjangkau wilayah babat dan kota lamongan saja. Namun sejalan dengan berjalannya waktu bisnis ini cenderung semakin meningkat. Diakuinya bahwa permintaan akan keripik gadung ini terus meningkat, karena rasanya yang renyah dan gurih dan banyak diminati masyarakat. Dan omzetnya pun mencapai  jutaan rupiah setiap bulannya. (Crus/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim