Kabar Adanya Upaya Perkosaan Yang Dilakukan Oknum Polisi, Ini Penjelasan Kapolres Blitar

Kabar Adanya Upaya Perkosaan Yang Dilakukan Oknum Polisi, Ini Penjelasan Kapolres Blitar
Ilustrasi

TerasJatim.com, Blitar – Beberapa waktu terakhir, beredar di media sosial mengenai dugaan percobaan pemerkosaan yang dilakukan oleh ES, oknum anggota kepolisian di Blitar. Meski unggahan itu hanya bertahan beberapa menit yang kemudian dihapus kembali, tak pelak kabar miring tersebut menjadi rasan-rasan warga netizen..

Untuk mencari tahu kebenaran peristiwa ini, sejumlah jurnalis, termasuk TerasJatim.com, mencoba mendatangi rumah WN (39), janda cantik warga Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar, yang diduga menjadi korban percobaan pemerkosaan.

Saat itu, FT (20), yang merupakan anak pertama WN menceritakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (05/07) lalu. Saat itu sang ibu yang berada di ruko sendirian didatangi oleh ES. Kemudiam sekitar pukul 17.00 WIB, adiknya SL datang ke ruko usai mengaji. Tak lama berada di rumah, SL mendengar ibunya berteriak-teriak di dalam ruko.

“Adik pulang mengaji sekitar jam 5 sore. Saat itu pak ES sudah ada di ruko. Saat adik saya berada di belakang tiba-tiba mendengar suara teriakan ibu. Adik langsung mendatangi dan tahu ibu seperti dipeluk pak ES. Mengetahui ada adik, pak ES sempat mengejar adik hingga baju adik robek,” tutur FT.

Setelah kejadian itu, lanjut FT, adiknya mengajak ibunya masuk ke kamar dan menguncinya dari dalam. Sementara ES tertidur di salah satu ruangan.

Sementara, FT yang baru tiba di ruko sekitar pukul 18.30 WIB kaget dengan kejadian yang menimpa ibunya itu. Ia juga berusaha membangunkan ES namun tidak direspon. Karena takut ES kembali berulah, FT bertindak cepat dengan melaporkannya ke Mapolsek Kesamben.

“Waktu itu saya tanya ibu apa yang terjadi. Setelah ibu cerita saya coba membangunkan pak ES tapi gak direspon. Pak ES juga seperti mabuk dan bau alkohol makanya saya lapor Polsek,” jelasnya.

Terkait kabar miring tersebut, saat dikonfirmasi, Kapolres Blitar, AKBP Anisullah M Ridha menjelaskan, pihaknya menilai pemberitaan yang selama ini simpang siur, tidak ada indikasi percobaan pemerkosaan ataupun perkosaan.

Menurutnya, yang terjadi sebenarnya adalah adanya upaya pelecehan atau pencabulan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. “Saat ini, kami sudah melakukan upaya hukum dengan melakukan pemeriksaan dan penahananan terhadap oknum tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tingkah lakunya. Saya tegaskan ini adalah oknum perorangan, jadi tidak bisa dikalkulasikan kepada semua pihak. Tetapi hanya pertanggungjawaban perorangan yang diminta,” terangnya, Jumat (13/07) sore.

Lebih lanjut ia menegaskan, jika nanti terbukti ada kesengajaan dan pelanggaran terkait etika bisa dibuktikan, maka sanksinya bisa berupa pemecatan.

Selain itu ia juga menegaskan dari pihak korban sendiri sejauh ini masih belum ada laporan. Hanya memang di media sosial berkembang dan sumber pemberitaan dari saksi yang tidak melihat langsung saat kejadian, yaitu anak korban.

“Sampai saat ini korban tidak pernah menyebutkan adanya pemerkosaan, tetapi memang ada upaya pelecehan,” tandas dia. (Mfh/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim