Jelang Pilkada Serentak di Jatim, Muncul 25 Media Dadakan

Jelang Pilkada Serentak di Jatim, Muncul 25 Media Dadakan
Ilustrasi

TerasJatim.com, Surabaya – Menjelang gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 mendatang, Polda Jatim mencatat terdapat 25 media yang muncul secara tiba-tiba.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera menuturkan, pihaknya telah mengintai pergerakan dari puluhan media mainstream tersebut.

Sementara berdasarkan penilaian, hingga saat ini belum ditemukan opini negatif atau dugaan penyerangan terhadap kandidat yang akan bersaing pada pilkada tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Masing-masing masih bersifat promosi dan sosialisasi personil kandidat.

“Media-media yang muncul secara tiba-tiba, dan tiba-tiba mereka mendukung kandidat. Media-media ini akan dijadikan sosialisasi. Untuk sekarang polisi tidak masuk, karena bukan ranahnya,” katanya, seusai menjadi pembicara dalam sosialisasi Bahaya Opini Negatif Pilkada dan Pilgub 2018 kepada para Kasubbaghumas Polres jajaran  Polda Jatim, Kamis (28/09).

Barung menegaskan, pihaknya tidak akan segan-segan menyeret oknum di balik media mainstream maupun pengguna media sosial, jika pemberitaan atau opini yang disebarkan ke publik tersebut sudah menyentuh kepada ujaran kebencian, kampanye negatif, atau menyerang kandidat lainnya.

“Kalau sudah masuk dalam Undang-Undang ITE, SARA, kemudian melakukan penyerangan terhadap kandidat lain, mengganggu harkamtibmas, maka polisi akan masuk di situ,” lanjutnya.

Dalam sosialisasi ini, diharapkan masing-masing Kasubaghumas polres jajaran melakukan koordinasi dengan tim masing-masing kandidat di tingkat kabupaten/kota.

Humas mengajak tim kandidat untuk menciptakan pilkada damai melalui pemberitaan maupun opini di media sosial masing-masing, serta harus siap berhadapan dengan hukum jika terbukti melakukan pelanggaran UU ITE.

“Humas juga dalam rangka mendukung harkamtibmas, dalam rangka kita melakukan pembentukan opini maupun cyber patrol di ruang lingkup media mainstream maupun media sosial,” tuturnya.

Barung tak menampik, jika ke depan para kandidat pilkada ini pasti akan menggunakan media, baik untuk kepentingan sosialisasi maupun promosi terkait sosok masing-masing kandidat.

Namun yang disayangkan dalam prakteknya adalah tidak sedikit yang justru saling menyerang di media,baik media sosial, jejaring sosial maupun media mainstream. (Ah/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim