Hadapi Omicron, Terapkan 6 M, 3 T dan Vaksinasi

Hadapi Omicron, Terapkan 6 M, 3 T dan Vaksinasi
(@kawalcovid19.id)

TerasJatim.com, Surabaya – Setalah ditemukannya kasus pasien Covid-19 varian Omicron di Surabaya, Dinas Kesehatan Prov Jatim mengimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan 6 M, 3 T dan vaksinasi.

“Apapun bentuk variannya, mutasinya, tugas kita cukup mengamankan diri dengan rekomendasi WHO, yakni 6 M artinya memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilitas, menghindari kerumunan, dan menghindari makan minum bersama,” kata Kepala Dinas Kesehatan Prov Jatim (Dinkes Jatim), Erwin Astha Triyonno, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut dikatakannya, sementara untuk 3 T, yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).

Menurutnya, tracing menjadi isu terbaik. Sebab tracing ini nanti bisa ditindaklanjuti oleh para pemilik cafe, hotel, mall, untuk menerapkan aplikasi pedulilindungi dengan baik.

Selanjutnya adalah vaksinasi, meskipun dengan vaksinasi tidak menjamin seseorang terpapar Covid-19. Namun seseorang yang telah divaksin lengkap jika terpapar covid tidak sampai menimbulkan dampak berat. Sehingga vaksin tetap menjadi kunci terbaik.

“Tapi ingat bukan hanya vaksin, tetap protokol kesehatan menjadi isu, supaya dia mungkin tidak sakit berat tapi dia bisa menjadi karier untuk orang sekitarnya yang mungkin belum tervaksin,” imbaunya.

Seperti diketahui, kasus pertama Omicron ini terdeteksi pada seorang warga Surabaya berinisial TYC. Dia bersama suaminya berinisial SJJ baru saja pulang berlibur dari Bali selama 5 hari dengan menggunakan kendaraan pribadi.

Dinkes Jatim telah mendeteksi seorang pasien terkonfirmasi Omicron berdasarkan hasil pemeriksaan Whole-Genome Sequencing (WGS) yang keluar pada tanggal 2 Januari 2022.

TYC selama berlibur selalu patuh dalam menggunakan aplikasi pedulilindungi. Namun, sepulang dari perjalanan wisatanya pada Sabtu (25/12/2021) lalu, TYC mengalami keluhan pada tenggorokan.

Setelah itu, pada Selasa (28/12/2021), TYC memeriksakan diri ke sebuah rumah sakit dan disarankan swab RT-PCR. Pada hari itu juga TYC melakukan swab RT-PCR dan hasilnya positif dengan CT Value 26. Setelah mengetahui hasil swab TYC keluar, suaminya yang berinisial SJJ langsung melakukan swab RT-PCR dan hasilnya negatif.

Kemudian, pada Kamis (30/12/2021), keluar hasil S-gene Target Failure (SGTF) TYC positif varian K417N (Delta Plus) dan Probable Varian Omicron, sehingga TCY diarahkan untuk melakukan isolasi di sebuah rumah sakit di Surabaya sembari menunggu hasil WGS-nya keluar.

Mengetahui hal tersebut, Dinkes Jatim berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya (Dinkes Surabaya) terkait kasus probable Omicron dan selanjutnya Dinkes Surabaya berkoordinasi dengan puskesmas setempat.

Selanjutnya, puskesmas setempat melakukan tracing dengan melakukan swab RT-PCR pada Kontak Erat (KE) pasien TYC, yaitu pada 1 KE yang merupakan serumah dengan TYC yang hasilnya negatif, 4 KE keluarga dengan hasil 1 positif (TGO) dan 3 lainnya negatif, serta 10 KE tetangga dengan hasil negatif.

KE dari pasien TYC telah melakukan karantina di rumah selama 14 hari sejak Selasa (28/12/2021) di bawah pengawasan puskesmas dan Satgas Covid-19 untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dan karantina secara disiplin.

Sementara, pasien TGO melakukan isolasi mandiri di rumah yang berbeda dengan keluarga lainnya, namun masih dalam pengawasan yang ketat Satgas Covid-19 wilayah setempat. Hingga saat ini kondisi TGO baik dan tidak ada keluhan.

Pada Sabtu (01/01/2022), Dinkes Surabaya melakukan pemantauan kondisi kesehatan TYC yang masih diisolasi di sebuah rumah sakit dengan hasil tidak ada keluhan dan dalam kondisi baik. Dan pada Minggu (02/01/2022) hasil pemeriksaan WGS TYC dipastikan positif varian Omicron.

Terkait dengan temuan ini, Dinkes Jatim mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dan tetap tenang. Yang terpenting segera melakukan vaksinasi Covid-19 terutama untuk kelompok rentan dan lansia, serta tidak perlu bepergian ke luar daerah jika tidak mendesak, dan terus terapkan protokol kesehatan 6M, dan memperkuat 3T dan vaksinasi.(Ern/Jnr/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim