Ini Daftar Kab/Kota di Jatim Yang Masuk PPKM Level 1, 2 dan 3

Ini Daftar Kab/Kota di Jatim Yang Masuk PPKM Level 1, 2 dan 3

TerasJatim.com, Surabaya – Kementerian Dalam Negeri menerbitkan Instruksi Mendagri Nomor: 1 Tahun 2022, tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, Level 2 dan Level 1 Covid-19 di wilayah Pulau Jawa dan Bali.

Ada 18 kabupaten/kota di Provinsi Jatim yang masuk dalam kategori level 1. Diantaranya, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ngawi, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Jombang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Tuban, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kota Pasuruan, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Bojonegoro.

Sedangkan untuk level 2 sebanyak 16 kabupaten/kota, antara lain Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun, Kabupaten Lumajang, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Blitar, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Malang dan Kabupaten Jember.

Kemudian yang menerapkan level 3 sebanyak 4 kabupaten/kota, antara lain Kabupaten Sumenep, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Bangkalan.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, meminta masyarakat untuk tidak abai pada penerapan protokol kesehatan, serta mempercepat vaksinasi.

“Meski banyak yang masuk dalam kategori PPKM Level 1, kita tetap tidak boleh lengah. Disiplin prokes harus tetap dilakukan,” ungkapnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (04/01/2022) sore.

Selain menerapkan prokes ketat dan mempercepat vaksinasi, Gubernur juga mengimbau masyarakat untuk membatasi mobilitasnya. Utamanya, dengan kasus varian Omicron yang ada di Jatim. Untuk itu, dirinya juga meminta masyarakat untuk tidak panik dan tetap memastikan situasi kondusif.

“Penularannya memang tidak bisa dihindari. Sehingga saya minta masyarakat untuk tidak panik dan membatasi mobilitas,” katanya.

Secara khusus, Khofifah juga mengharapkan masyarakat bisa menjadi agen persuasif yang bisa mengajak masyarakat sekitarnya untuk segera mendapatkan dosis vaksinnya.

“Saya mohon untuk masyarakat yang belum mendapatkan dosis vaksinnya, bisa segera datang ke fasilitas layanan kesehatan terdekat,” pintanya.

Khofifah yang juga mantan Menteri Sosial RI ini juga kembali menegaskan, meski Covid-19 di Jatim relatif terkendali, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak melakukan euforia. Sedangkan untuk tenaga kesehatan yang brrtugas di lapangan, Khofifah mengharapkan untuk memperkuat pelaksanaan 3T (testing, tracing dan treatment).

“Intervensi khusus 3T ini harus di lanjutkan dan harus dipastikan memenuhi target yang ditentukan. Testing dilakukan dengan target positivity rate <5%. Tracing harus 15 orang kontak erat, dan perawatan (treatment) dilakukan dengan intensif jika memang diperlukan,” sebutnya.

Dia melanjutkan, bahwa pelaksanaan PPKM Mikro merupakan kunci keberhasilan pengendalian situasi Covid-19 di Jatim. Sehingga, penerapan pembatasan ini harus dilakukan secara ketat. “Kita sudah membentuk tim seperti dulu saat gelombang kedua (varian Delta). Pemulangan PMI pun diawasi ketat,” imbuhnya

“Untuk yang di wilayah Kelurahan, RT dan RW, mohon untuk menegakkan kembali PPKM Mikro di wilayahnya,” harapnya.

Khofifah meminta agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaannya dalam kegiatan sehari-hari, utamanya kondisi di sekitar lingkungannya. “Aktif melaporkan ke petugas jika memang ada kerabat atau tetangga terdekat ada yang pulang dari bepergian. Lalu juga menerapkan disiplin protokol kesehatan. Tetap laksanakan juga 5M,” pungkas dia. (Non/Jnr/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim