Diduga Terjangkit DBD, Pelajar SD di Pacitan Meninggal Dunia
TerasJatim.com, Pacitan – Seorang anak yang masih usia sekolah dasar (SD) di Kabupaten Pacitan, Jatim. dilaporkan meninggal dunia, diduga terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Warta tersebut sempat mampir di salah satu aplikasi perpesanan WhatsApp grup yang diikuti TerasJatim.com, pada Rabu (05/06/2024) pagi.
Awalnya, seorang warga grup tersebut menyampaikan berita duka yang datang dari kerabatnya. Ia menuliskan jika putra temannya itu telah berpulang lantaran sakit, yang kabarnya kena DBD.
Kabar duka itu sejenak jadi perhatian warga group di pagi yang baru saja menyapa. Tak berselang lama, penghuni grup lainnya pada nimbrung, baik untuk mengutarakan belasungkawa maupun sekadar tanya perihal sakitnya.
Benarkah kena DBD?
Untuk mengetahui kebenaran informasi itu, TerasJatim.com gegas menelusurinya, baik melalui rekan, percakapan di grup WhatsApp, maupun meminta keterangan kepada pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan.
Informasi yang dihimpun TerasJatim.com dari sejumlah sumber, kabar duka yang dimaksud itu ada di wilayah Kecamatan Pacitan, atau di seputar kota.
Pun Dinkes setempat, seolah tak menampik kabar tersebut, bahkan instansi itu secara singkat menyebut perihal diagnosa penyebab kematian, yang katanya tinggal menunggu hasil keputusan dari dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP).
“Untuk diagnosa utama penyebab kematian masih kita tunggu keputusan DPJP,” jawab drg. Nur Farida, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes setempat, saat ditanya perihal kabar tersebut melalui pesan WhatsApp, Rabu siang.
Meski tidak dijelaskan secara rinci, Farida pun menyebut, jika pasien yang dia maksud punya riwayat penyakit bawaan. Sehingga tidak menutup kemungkinan untuk diagnosa penyebab kematian memang perlu waktu untuk mengetahui hasilnya, apakah benar-benar kena DBD atau tidak.
“Secara kronologis, pasien ada penyakit bawaan,” singkat Farida, yang tampak enggan menjawab pertanyaan lain yang diajukan TerasJatim.com, bahkan sejumput tanya itu hanya dibiarkan membiru dari siang hingga berita ini ditayangkan. (Git/Kta/Red/TJ)