Dianggap Meresahkan, Warga di Bojonegoro Tolak Pembangunan Masjid LDII

Dianggap Meresahkan, Warga di Bojonegoro Tolak Pembangunan Masjid LDII

TerasJatim.com, Bojonegoro – Pendirian masjid oleh anggota Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) pimpinan Mat Kasiyan dan Sapto, di Dusun Nunuk, Desa Sugihwaras, Kepohbaru, Bojonegoro Jatim, tak urung memicu kemarahan warga di daerah setempat.

Pasalnya, masyarakat di desa itu menganggap didirikannya masjid LDII itu justru bakal membuat suasana tidak kondusif, sebab jarak lokasi pendiriannya tak lebih dari 100 meter dari masjid utama milik seluruh warga yang telah lama berdiri.

“Selain itu juga sudah ada ketentuan dari MUI dan Muspika Kepohbaru, bahwa jarak dan jumlah jamaah pihak LDII ini tidak memenuhi persyaratan mendirikan masjid sendiri,” ujar Rahmad, salah satu warga, Kamis (05/08) petang.

Tak hanya itu saja, kemarahan warga dipicu aksi anggota LDII yang dianggap meresahkan lingkungan dengan mengundang anggotanya dari luar desa dengan mengadakan kegiatan yang tanpa izin lingkungan setempat.

“Kelihatannya mereka njarak (sengaja) untuk memancing emosi warga sini dengan mengadakan kegiatan tersebut. Tapi saat itu kita mencoba rembugan dihadiri Muspika dan mereka saat itu sepakat tidak berkegiatan mengundang dari luar desa,” timpal Sugeng, warga lainnya.

Namun demikian perjanjian itu malah dilanggar dan menggugat Kades Sugihwaras ke PTUN Jatim. “Dan itu puncak kekesalan kami sehingga terpaksa seluruh warga melakukan aksi turun ke jalan menolak pembangunan masjid mereka itu,” sambungnya.

Tidak ada tindakan anarkis dalam aksi massa dengan pengamanan ratusan personil kepolisian yang dipimpin langsung oleh Kapolres Bojonegoro, AKBP Wahyu Sri Bintoro, ini.

Namun begitu warga tetap menolak pendirian masjid LDII,  selain itu gugatan LDII ke Kades Sugihwaras, juga harus dicabut tanpa tawar menawar lagi. (Saiq/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim