Demi Anak Didiknya Tetap Bisa Belajar, Ini Perjuangan Guru SD di Tegalombo Pacitan

Demi Anak Didiknya Tetap Bisa Belajar, Ini Perjuangan Guru SD di Tegalombo Pacitan

TerasJatim.com, Pacitan – Upaya guru di Kabupaten Pacitan Jatim ini laik diacungi 2 jempol. Gelar pahlawan insan cendekia itu sudah sepantasnya disandang.

Tak berlebihan, jika kita menyebut para guru ini hatinya begitu mulia, bak mutiara. Mereka melakukan proses belajar mengajar ke rumah-rumah siswa, atau home visit, dengan menempuh jarak yang lumayan jauh dan dengan medan perbukitan khas daerah Pacitan.

Proses tersebut sudah berlangsung selama 4 bulan terakhir, pasca jembatan penyeberangan di wilayah itu terdampak banjir dan longsor pada November tahun lalu.

Guru tersebut mengabdi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kemuning 3, Desa Kemuning, Kecamatan Tegalombo.

Ketika hujan tiba, sudah bisa dipastikan sebagian siswa siswi di SDN Kemuning 3 itu tidak masuk sekolah. Medan berat bukan hanya menjadi tantangan saja, tetapi menebar ancaman yang sangat membahayakan ketika memaksakan kehendak untuk melintasinya.

Namun ada pilihan lain bagi anak-anak di sana. Pun begitu dengan warganya. Mereka memilih tetap tinggal di rumah ketika hujan datang, demi keselamatan. Dari hal inilah yang membuat para guru di sekolah itu berinisiatif mendatangi rumah-rumah anak didiknya, guna mentransfer ilmu.

“Ya, saat hujan para guru di sini selain mengantarkan anak-anak pulang sekolah, juga melakukan home visit ke rumah siswa,” ujar Murtini, seorang guru di SDN 3 Kemuning, Rabu (22/02/2023) kemarin.

Meski tidak setiap hari, atau hanya saat hujan tiba, home visit itu dilakukan agar siswa siswi tidak tertinggal pelajaran. Jalan memutar dengan jarak 10 kilometer dari sekolah itu, tetap ditempuh oleh para guru di sana. “Kasihan mereka. Memang tidak bisa ke sekolah (saat hujan) akibat terdampak longsor. Akses mereka terputus total,” terang dia.

Dari penuturan Murtini, ada 10 siswa yang acap tidak masuk sekolah saat hujan tiba, karena akses jalan menuju ke sekolah rawan terjadi longsor dan banjir dari lereng Gunung Ijo di desa setempat. “Ada 10 siswa yang terdampak longsor ini. Sekitar 3, 4 bulan terakhir (home visit), ya sampai ada pembenahan akses,” imbuhnya.

BACA https://www.terasjatim.com/sengsaranya-anak-anak-di-tegalombo-pacitan/

Sekelumit proses tersebut ternyata sudah sampai di telinga Dinas Pendidikan Pacitan. Pihak dindik sendiri juga menyadari dengan situasi tersebut. Meski kondisinya cukup memprihatinkan, sejauh ini proses pembelajaran di SDN 3 Kemuning itu masih berjalan dengan baik.

“Anak-anak sampai saat ini masih melakukan kegiatan (pembelajaran) dengan baik, tapi dengan diantar orang tuanya, dijemput oleh gurunya, itu yang berdampak ada 10 anak di sana,” ujar Wahyono, Kepala Bidang Pembinaan SD, Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, Kamis (23/02/2023).

“Kemudian kalau pas terjadi cuaca ekstrem, atau hujannya deras, kami (Dindik) tidak melarang untuk belajar dari rumah. Jadi guru kalau cuaca masih mendukung, home visit ke rumah siswa untuk belajar secara langsung. Luring,” sambung Wahyono, menambahkan.

Pembangunan akses baru di wilayah itu, tentu menjadi harapan yang akan membawa perubahan besar, bagi 106 Kepala Keluarga (KK) dari 5 RT, di RW 8, Dusun Sempu, Desa Kemuning. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim