Belum Semua Hak Disabilitas di Pacitan Terpenuhi, Bahkan Masih Ada Diskriminasi

Belum Semua Hak Disabilitas di Pacitan Terpenuhi, Bahkan Masih Ada Diskriminasi

TerasJatim.com, Pacitan – Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang diperingati setiap tanggal 3 Desember diharapkan dapat memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan para penyandang disabilitas di semua bidang, baik kehidupan, pendidikan, politik, sosial, kebudayaan, ekonomi dan sebagainya.

Di tahun 2019 ini, HDI mengusung tema ‘Indonesia Inklusi, Disabilitas Unggul’. Namun, hak maupun harapan-harapan dari para penyandang disabilitas tersebut hingga saat ini belum bisa terpenuhi semuanya.

Hal itu sebagaimana diungkapkan Ifal Taljudin, Ketua Olahraga National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Pacitan, saat ditemui TerasJatim.com di rumahnya, Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari.

“Belum semua hak terpenuhi, seperti pelayanan publik, BPJS Kesehatan, kesejahteraan bagi disabilitas, pendidikan dan bahkan problem diskriminasi juga masih ada,” ungkapnya, Selasa (03/12/19).

Namun, kata Ifal, mulai tahun 2018 lalu, Pemkab Pacitan sudah mulai merespon dan tanggap dengan kondisi para penyandang Disabilitas yang ada, meskipun belum semua terpenuhi. “Bukti keseriusan Pemkab yakni dengan menerbitkan Perbup 86 tahun 2018, tentang pelaksanaan pembangunan inklusif di Pacitan,” katanya.

Menurutnya, para penyandang Disabilitas adalah warga negara yang mempunyai hak yang sama. Untuk itu, pihaknya mengajak kepada semua elemen untuk saling bersinergi, agar terwujud masyarakat yang ramah Disabilitas.

“Mari bersama-sama bersinergi, untuk mewujudkan masyarakat yang ramah disabilitas. Dan jangan melihat persoalan dari satu sudut pandang saja, tapi lihatlah dari berbagai sudut pandang yang berbeda, agar kita lebih bijak dalam bertindak,” imbuh Ifal.

Di Kabupaten Pacitan sendiri, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Sosial Pacitan, jumlah penyandang disabilitas tercatat ada 4.367 orang, baik anak-anak maupun dewasa, dengan rincian cacat tubuh atau tuna daksa sebanyak 1.784 orang, cacat netra sebanyak 557 orang, cacat rungu wicara 474 orang, cacat mental atau tuna grahita 1.381 orang, dan cacat ganda 171 orang.

Dari jumlah para penyandang Disabilitas tersebut, menurut Sukmawati, Kepala Bidang Pelayanan Rehabilitasi Sosial, Dinsos Pacitan, sudah tercover bantuan maupun progam dari pemerintah, baik pusat maupun daerah. Meski demikian, bantuan itu diberikan berdasar skala prioritas.

“Prioritas yang mendapat bantuan adalah disabilitas miskin dan tidak bisa semuanya, karena keterbatasan. Yang masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT), insyaallah ada program PKH, BPNT dari Pusat. Dan dari Pemda ada Bansos Pangan Daerah dan Bansos PMKS,” ujar Sukmawati.

Ditemui di tempat berbeda, Bupati Pacitan Indartato mengatakan, terkait penyandang Disabilitas ini, Pemkab Pacitan telah bekerjasama dengan Universitas Negeri Surabaya (UNESA), dengan harapan para penyandang Disabilitas ini mendapat pendidikan yang layak dan bisa bekerja normal.

“Untuk itu pendidikannya akan kita tingkatkan. Harapannya agar hidupnya layak seperti orang yang sempurna (fisiknya). Atas nama Pemkab Pacitan saya mengucapkan Hari Disabilitas Internasional 2019, mudah-mudahan teman kita yang memiliki kekurangan fisik ini tetap berbesar hati dan bersemangat untuk meraih masa depan yang lebih baik,” ucapnya, di sela-sela hadiri kegiatan di Dinas Perikanan Pacitan, Selasa (03/12/19) siang.

Disinggung soal aksesibilitas sarana prasarana termasuk transportasi yang diperuntukkan bagi penyandang Disabilitas, Pemkab Pacitan akan berupaya, bagaimana ke depan sarana prasarana itu dapat terwujud.

“Ini kita upayakan, dan ini akan kita rapatkan bersama bagaimana menanggulangi atau memberikan solusi terkait sarana prasarana bagi penyandang disabilitas ini. Yang jelas Pemkab ada upaya ke arah itu ke depannya,” imbuhnya. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim