Tips Rumah Aman Saat Ditinggal Mudik Lebaran

Tips Rumah Aman Saat Ditinggal Mudik Lebaran
(doc: shutterstock)

TerasJatim.com, Surabaya – Sebelum melaksanakan mudik lebaran dan meninggalkan rumah, masyarakat diimbau melakukan pengecekan terlebih dahulu pada peralatan rumah dan instalasi listrik. Ini untuk menghindari terjadinya kebakaran di saat rumah dalam keadaan kosong.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, Wasis Sutikno, mengatakan, sebelum meninggalkan rumah, warga harus melakukan pengecekan di area dapur, peralatan listrik, dan instalasi listrik. Sebab, sumber utama terjadinya kebakaran adalah area dapur dan instalasi listrik.

“Untuk area dapur harus dilakukan pengecekan pada kompor, regulator, dan selang harus sesuai standar. Kalau listrik, kami imbau sering melakukan pengecekan instalasi listrik. Jika kondisi kabel masih layak berarti aman di tinggal, tetapi kalau kabelnya mencurigakan sebaiknya dilakukan penggantian,” kata Wasis Sutikno, Kamis (04/04/2024).

Wasis menambahkan, jika tiba-tiba aliran listrik berhenti, warga harus kembali melakukan pengecekan. Selanjutnya, jangan meninggalkan rumah dalam keadaan teraliri listrik karena dapat memicu bahaya kebakaran. Alangkah lebih baik, jika warga mematikan semua kondisi aliran listrik melalui meteran listrik.

“Kemudian, warga yang memiliki hewan peliharaan, diimbau dapat menitipkan kepada tetangga atau ke tempat penitipan hewan sehingga lebih mudah melakukan pemantauan,” imbuhnya.

Sedangkan bagi warga yang tidak mudik, juga diminta untuk tetap waspada. Biasanya warga yang tidak mudik akan disibukkan dengan urusan memasak di dapur. Tak hanya itu, warga juga diminta untuk memperhatikan beban penggunaan elektronik di rumahnya.

“Jangan menggunakan stop kontak sampai menumpuk, terutama kabel rol karena rawan induksi dan seringkali bisa terjadi kebakaran. Harus memperhitungkan listrik yang digunakan, apakah cukup menahan beban elektronik,” terangnya.

Berdasarkan hasil penanganan kebakaran pada tahun 2023 saat libur lebaran, tercatat terdapat 5 bangunan rumah, dan 5 industri yang berhasil ditangani oleh DPKP Surabaya.

Dengan demikian, dia berharap saat momentum libur lebaran ini warga bisa menjaga keamanan rumahnya masing-masing. Jika hendak mudik atau libur lebaran, warga diimbau menitipkan rumah kepada tetangga atau melapor ke RT/RW.

“Meski di Surabaya kalau ada penanganan, dari segi kontribusi atau kepedulian warga memang sangat luar biasa, tetapi rumah yang ditinggal mudik harus dilaporkan sehingga kita bisa melakukan patroli. Kalau ada CCTV, kita bisa pantau setiap lorong gang,” ujar dia.

Nantinya, apabila warga menemukan hal yang mencurigakan atau kedaruratan di kampungnya, diimbau untuk segera melapor Command Center 112. “Selain itu, warga juga bisa bersurat kepada kami jika ingin mendapatkan sosialisasi dan pelatihan pemadam kebakaran secara gratis. Karena juru padam sebenarnya adalah warga, yaitu warga melakukan penanganan pertama saat terjadi kebakaran,” kata dia.

Sementara, Kepala Bidang Darurat Logistik, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi, BPBD Kota Surabaya, Buyung Hidayat Rachman menjelaskan, sebelum memasuki libur lebaran, masyarakat diimbau untuk memperhatikan perubahan cuaca. Berdasarkan laporan BMKG, Kota Surabaya mulai memasuki musim pancaroba.

“Dari musim penghujan ke musim kemarau, pancaroba adalah kondisi perubahan cuaca ekstrim. Yang perlu diwaspadai adalah angin kencang, jadi warga yang di sekitar rumahnya terdapat pohon yang rimbun, alangkah baiknya melakukan perantingan sebelum mudik lebaran. Serta, tumpukan sampah juga harus diperhatikan,” kata Buyung.

Jika terjadi kebencanaan dan kedaruratan, warga juga harus mengenali titik kumpul dan jalur evakuasi. Di samping itu, warga juga harus memperhatikan kebersihan kran air, tempat penampungan air, dan saluran air agar tidak menimbulkan penyakit.

Buyung menyebutkan, jika terjadi kedaruratan, masyarakat Kota Surabaya bisa menghubungi Command Center 112 atau mengirim pesan melalui nomor WhatsApp 081358451112 untuk melapor.

“Kalau mudik dalam waktu lama, bisa melaporkan ke pengurus kampung seperti pak RT atau petugas keamanan untuk membantu menjaga. Jika ada situasi yang tidak diinginkan bisa diinformasikan kepada kami saat masyarakat mudik,” pungkasnya. (Ah/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim