Terdampak Bencana, Pacitan Kirim ‘Layang’ Ke Pemprov Jatim

Terdampak Bencana, Pacitan Kirim ‘Layang’ Ke Pemprov Jatim

TerasJatim.com, Pacitan – Bencana alam pada Oktober 2022 jadi catatan sejarah bagi Kabupaten Pacitan, Jatim. Dampaknya, telah menimbulkan kerusakan infrastruktur yang cukup banyak menyerap dana besar.. Sehingga, pemkab setempat berkirim surat ke provinsi.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pacitan mencatat, sejumlah infrastuktur seperti ada jembatan yang rusak akibat bencana alam yang terjadi di bulan lalu.

Diantaranya, jembatan Kembang, di Desa Kembang, Kecamatan Pacitan,. Kemudian di Kecamatan Ngadirojo, jembatan Gandu di Desa Wonodadi Kulon, jembatan Bendo di Desa Ngadirojo, jembatan Cangkring di Desa Cangkring, dan jembatan di Desa Wonosobo. Selanjutnya, jembatan di Desa Gembuk, Kecamatan Kebonagung.

Terkait penanganan pasca bencana tersebut, Sekretaris Dinas PUPR Pacitan, Yudo Tri Kuncoro, menyebut, bahwa Pemkab Pacitan telah berkirim surat kepada Pemprov Jatim dengan maksud agar dapat membantu dalam penanganannya.

“Atas bencana itu, Pak bupati sudah berkirim surat ke pemerintah provinsi, agar dibantu untuk rehabilitasinya,” ujar Yudo, di ruang kerjanya, Selasa (01/11/2022).

Yudo memaparkan, dari 6 jembatan yang mengalami kerusakan itu, 4 diantaranya sudah diusulkan ke provinsi, yakni jembatan Kembang, jembatan Cangkring, jembatan Dembo dan jembatan Gandu. Kemudian, kata dia, sisanya akan ditangani melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pacitan.

Hari ini, lanjutnya, sedari pagi tim dari provinsi yang terdiri dari Inspektur Provinsi, Kepala BPBD Jatim, Kepala Dinas PU SDA Jatim, Kepala BPK dan Aset Jatim hingga BBWS datang di kota yang berjuluk 1001 gua tersebut.

Didampingi intansi setempat, mereka melakukan tinjau lapangan dan rapat koordinasi terkait permohonan Dana Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan infrastruktur di Kabupaten Pacitan.

Diketahui, peninjauan yang dilakukan oleh tim dari provinsi itu diantaranya di Jalan Provinsi Jatim, yakni ruas jalan batas Pacitan-Ponorogo KM 267 Surabaya, kemudian jembatan Purwosari di Jalan Tentara Pelajar KM 272 Surabaya. Selanjutnya, meninjau infrastuktur pada ruas jalan kabupaten yakni jembatan Kembang, jembatan Cangkring, jembatan Bendo dan jembatan Gandu.

“Yang sudah diverifikasi oleh tim dari provinsi, saat ini baru jembatan Kembang. Mungkin, kontruksinya jembatan Bailey (jembatan rangka baja ringan berkualitas tinggi). Lebar 4 meter, panjangnya sekitar 49 meter. Anggarannya sekitar Rp4,5 miliar,” paparnya.

“Besok (Rabu), dari provinsi akan menurunkan timnya, untuk penyelidikan tanah di jembatan Kembang,” sambung Yudo, yang juga turut meninjau jembatan Kembang pada Selasa pagi.

Sedangkan anggaran untuk penanganan jembatan lainnya, menurut Yudo tidak persis seperti yang hendak diberikan pada jembatan Kembang, mengingat tingkat kerusakan pada sejumlah jembatan itu berbeda-beda.

“Untuk jembatan Cangkring dan Dembo, kita usulkan pengaman tebingnya dengan bronjong, tapi saat ini masih diverifikasi. Insya Allah, untuk realisasinya secepatnya. Mungkin yang digunakan malah anggaran BTT provinsi,” kata dia, menambahkan.

Sementara, disoal terkait sejumlah ruas jalan kabupaten yang mengalami kerusakan, menurutnya saat ini yang menjadi prioritas adalah fungsi, sembari memikirkan bagaimana penanganan selanjutnya.

“Saat ini lebih ke fungsinya dulu, selanjutnya sambil dipikirkan apakah penanganannya melalui pemeliharaan rutin atau kegiatan reguler di 2023. Kita upayakan untuk perbaikannya. Dan, yang mendesak kita anggarkan melalui BTT,” tukasnya. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim