Selfie “Sukaesih”

Selfie “Sukaesih”

TerasJatim.com, – Jujur, saya ini orang yang tidak pede-an kalau harus di foto. Dulu, jika berniat foto hanya kalau memang ada sesuatu yang memang saya harus foto. Seperti bikin KTP, SIM dan foto-foto lainnya yang dianggap perlu sebagai syarat untuk keperluan yang bersifat administratif. Itupun gaya pose dan mimiknya harus ditata lebih dulu oleh tukang potretnya. Sebelum di foto, kita biasanya diminta duduk sopan dan tidak boleh cengengesan, bergaya tegap dan harus memberikan sedikit senyum.

Lain dulu lain sekarang. Karena fitur di gadget saya lumayan lengkap, maka sesekali saya juga ikut-ikutan jadi banci foto. Saat di ruangan atau di dalam mobil yang saya yakini aman privasinya dan  tidak mungkin ada yang mengintip,  saya jeprat-jepret sendiri.

Dalam sekali foto selfie, saya bisa mendapatkan lebih dari 10 kali tampang narsis. Tak jarang gaya dan mimiknya sengaja saya buat aneh-aneh. Ada yang melet, melirik sambil mengedipkan mata, ada juga yang bergaya monyong dan sengaja mecucu bahkan kadang ada yang pakai gaya mangap-mangap.

Saya yakin fenomena ini, bukan  cuma menimpa anak-anak muda dan diri saya yang masuk kategori generasi lumayan matang. Buktinya senior-senior saya yang usianya jauh lebih senior dan sering saya panggil pak-de bu-de juga ketularan “penyakit” ini.

Terlihat dari seringnya mereka gonta-ganti pasang foto di dp bbm dan media sosial lainnya. Bedanya, mereka suka dan berani foto di tempat umum dan dipasang sebagai dp, sedang saya beraninya foto di ruangan sepi dan dipantengin sendiri.

Justru buat saya, nyali dan keberanian narsis mereka masuk pada klasifikasi ke-pede-an. Saya malah kadang masih harus berpikir ulang untuk memamerkan hasil foto narsis saya ke publik. Minimal masih ada rasa kekawatiran dan rasa sungkan jika foto-foto saya yang ora umum terlihat oleh mertua. Hehehe

Diakui atau tidak, pengaruh mudahnya kita meng-opereted piranti teknologi, menjadikan kita gampang untuk “ketularan virus” masa kini. Menu pilihan kamera di hape kita banyak, dan rata-rata super canggih. Yang kita mau dan inginkan gampang dan tidak ribet. Kita tinggal pencet download beberapa detik, kemudian pasang, dan langsung bisa digunakan saat itu juga.

Anda tinggal pilih mana yang menjadi selera dan cocok untuk kamera kita. Ada kamera 360, B612, Cymera dan masih banyak lagi fitur-fitur hebat buat nggantengin dan ngayuin wajah kita yang aslinya terlihat biasa-biasa saja. Hehehe

Sebenarnya saya tidak begitu kaget dengan hal ini. Saat saya rekruitmen untuk karyawan baru di beberapa kantor lama saya, dimeja kerja saya banyak tumpukan dan berkas lamaran yang semuanya ada tempelan foto ayu-ayu dan foto yang keren-keren. Tapi karena mungkin saya ini lumayan wareg dan sering kebujuk serta dibujuki oleh foto, maka aplikasi fotonya saya abaikan saja. Hehehe

Saya menyikapi fenomena ini dengan cara saya yang selalu berpikir positif. Buat saya, foto-foto selfie adalah sebuah keberanian pribadi untuk berekspresi di depan kamera. Paling tidak dengan cara selfie, pribadi yang selama ini dikenal tertutup dan cenderung isinan, bisa menjadi terbuka dan berani ngisin-ngisini untuk tampil dan bertingkah narsis. Selfie, paling tidak bisa dibuat cermin muka diri sendiri. Dari selfie, kita bisa mengenal apakah ada kerutan yang mulai tampak disekitar mata kita, atau bisa jadi dari selfie kita bisa melihat kekinclongan muka kita akibat sering digosok sabun pemutih wajah.

Saya tidak tahu apakah hasil foto selfie termasuk kategori karya seni atau tidak. Yang pasti saya sering mengapresiasi setiap tampilan dp teman yang menurut saya bagus dengan mengirim simbol emotion berupa jempol dan lidah menjulur.

Dari padanan katanya, selfie adalah foto untuk potret diri diambil sendiri. Jadi jangan heran dan marah, jika pada suatu waktu anda melihat pasangan anda tiba-tiba berubah tingkah menjadi aneh. Jangan kaget apalagi sampai lari, jika menemukan wajahnya berubah menjadi nyengir, melotot dan kriyip-kriyip.

Itulah selfie yang bukan sukaesih.

Salam Kaji Taufan

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim