Saat Hujan, Sebagian Jalan di Kota Pacitan Jadi Lahan Parkir Air, Kapan Ditangani?

Saat Hujan, Sebagian Jalan di Kota Pacitan Jadi Lahan Parkir Air, Kapan Ditangani?

TerasJatim.com, Pacitan – Setiap hujan turun, sebagian jalan di jantung kota Pacitan Jatim, berubah menjadi lahan parkir air. Kondisi tersebut, menjadi pekerjaan rumah bagi sejumlah pihak untuk penanganannya.

Seperti halnya yang terjadi pada Senin (26/09/2022) kemarin, di sejumlah wilayah diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras sejak Minggu (25/09/2022) malam. Akibatnya, sejumlah ruas jalan di wilayah kecamatan kota tergenang. Bahkan, di beberapa tempat acap kali sudah langganan ketika hujan turun. Tinggi genangan pun bervariasi, diantara 30-50 centimeter bahkan lebih.

Atas kondisi tersebut, pemerintah setempat berpikir keras untuk memberikan penanganan yang tepat, baik penanganan jangka pendek maupun jangka panjang terkait persoalan yang acap kali terjadi itu.

“Sebenarnya, titik banjir itu sudah kita petakan, di saluran Kali Kunir Jalan S Parman, kemudian belakang Pendopo saluran Jalan Veteran, itu kan luapannya mengalir ke Alun-alun,” kata Tonny Setyo Nugroho, Kabid Penyehatan Lingkungan dan Air Minum (PLAM), Dinas PUPR Pacitan, Rabu (28/09/2022) siang.

Sebagai upaya dalam penanganannya, ke depan akan dilakukan pengerukan atau normalisasi, mengingat endapan sedimentasi yang ada di sejumlah saluran itu tinggi mencapai sekitar 40-50 centimeter.

“Itu di Kali Kunir sedimentasinya hampir ada setengah meter, dan di depan Kelurahan itu hampir 40 centimeter. Langkah cepat penanganannya ini pengerukan sedimentasi. Paling lambat awal tahun 2023 aksinya, karena 2 tahun ini tidak ada anggaran untuk pemeliharaan, karena pandemi untuk refocusing,” terangnya.

Di samping itu, lanjut dia, upaya penanganan lain ke depannya baru akan re-desain atau rancangan ulang, terlebih saluran itu sudah ada puluhan tahun sehingga perlu perombakan tata ruang kota. “Dari pengamatan kita, ada beberapa yang perlu re-desain. Ada beberapa bangunan kota yang perlu dirubah fungsinya. Selain itu, di beberapa titik sampah masih jadi kendala,” urainya.

“Jadi nanti kita akan koordinasi dengan OPD (organisasi perangkat daerah) yang ada kaitannya dengan wilayah, agar masyarakat punya kesadaran tidak membuang sampah di saluran induk, seperti saluran di Jalan S Parman dan Veteran,” sambung Tonny.

Dia menambahkan, ada beberapa sebab genangan air di sejumlah ruas jalan di kota yang setiap kali terjadi saat hujan turun, yakni sedimentasi dan sampah. “Rencana juga mau membuat Bozem dekat Dinkes. Tapi masih kita kaji ulang bagaimana dampak sosialnya. Karena kalau kita buat di situ, otomatis sawah kan jadi penampungan semua,” tukasnya. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim