Rumah Kelahiran Bung Karno di Jalan Pandean Surabaya Akan Jadi Museum

Rumah Kelahiran Bung Karno di Jalan Pandean Surabaya Akan Jadi Museum

TerasJatim.com, Surabaya – Satu lagi, destinasi wisata di Kota Surabaya kembali bertambah. Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah merevitalisasi rumah kelahiran Bung Karno yang berada di Jalan Pandean Gang IV No. 40 Surabaya, menjadi sebuah museum.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, rumah kelahiran Bung Karno tersebut akan dilengkapi sejumlah artefak hingga ornamen pendukung. Museum ini akan menceritakan berbagai kisah perjuangan Bung Karno sejak lahir di Surabaya, hingga sukses menjadi Bapak Proklamator Kemerdekaan Indonesia bersama Bung Hatta.

“Lokasi rumahnya tetap. Justru, kami tambah dengan menaruh museum di sini. Kami jadikan wisata sejarah baru di Surabaya,” kata Eri, saat mengunjungi kawasan ini, pada Minggu (05/06/2022) kemarin.

Eri menambakan, proses revitalisasi bangunan aset milik Pemkot Surabaya itu masih dilakukan. Pihaknya menargetkan, destinasi wisata museum ini segera dibuka dalam waktu yang tidak lama. Nantinya, rumah kelahiran Bung Karno akan dikoneksikan dengan destinasi wisata sejarah lain yang ada di kawasan ini. Sementara konsep yang tengah disiapkan adalah Kampung Kebangsaan.

Terlebih, tidak jauh dari rumah ini ada rumah HOS Cokroaminoto yang berada Jalan Peneleh Gang VII Nomor 29-31, yang merupakan tempat kos Bung Karno selama menempuh pendidikan sekolah. Ada pula Langgar Dhuwur, masjid berusia 2 abad di kawasan ini yang disebut sebagai tempat mengaji Bung Karno.

Sebelumnya, rumah kediaman HOS Tjokroaminoto telah diresmikan menjadi museum oleh Pemkot Surabaya pada 27 November 2017 lalu. “Di rumah HOS Cokroaminoto, Bung Karno juga sempat kos saat bersekolah di HBS (Hoogere Burgerschool Surabaya),” sambung Cak Eri, sapaan lekat Wali Kota Surabaya ini.

Dia berharap, dengan menjadi sebuah museum, para pelajar hingga wisatawan umum bisa belajar kehidupan Bung Karno. Sehingga, akan sekaligus meneladani semangat juang Bung Karno.

“Semangat beliau (Bung Karno) bisa masuk ke dalam jiwa anak muda. Apalagi, Surabaya terkenal sebagai Kota Pahlawan. Selain Bung Karno, juga ada Bung Tomo dan pahlawan lainnya yang menggelorakan semangat melawan penjajahan,” tegasnya.

Menurutnya, ideologi Bung Karno dalam memerdekakan Indonesia sudah seharusnya menjadi pelecut generasi milenial untuk berjuang. “Kita harus berjuang agar merdeka dari kemiskinan dan pengangguran,” ujarnya.

Tak hanya sekadar museum, Eri yang juga mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga menyebutkan, jika kawasan ini juga akan ditambah sentra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). “Selain produsen makanan, kami ajak para pengrajin cinderamata seputar Bung Karno,” tuturnya.

Di waktu yang sama, Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, menyatakan dukungan terhadap Pemkot Surabaya. Menurutnya, sudah selayaknya para anak muda sekarang meneladani semangat Presiden pertama RI ini.

“Pelestarian sejarah harus dilakukan dan menjadi hal yang harus dijaga. Sehingga, anak muda senantiasa sadar. Bahwa Bung Karno dilahirkan dan digembleng di Peneleh, sehingga Surabaya ini memang merupakan dapur pergerakan nasional Indonesia,” kata Awi, panggilan lekatnya.

Dia menambahkan, di rumah Jalan Pandean Gang IV No. 40 Surabaya ini, Presiden Pertama RI dilahirkan saat matahari mulai menyingsing di ufuk timur. “Sehingga, beliau (Bung Karno) dikenal sebagai Sang Putra Fajar,” pungkasnya. (Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim