Ribut Soal Mobil PCR Yang Dialihkan ke Luar Surabaya, Ini Kata Gubernur Khofifah

Ribut Soal Mobil PCR Yang Dialihkan ke Luar Surabaya, Ini Kata Gubernur Khofifah

TerasJatim.com, Surabaya – Terkait polemik mobil laboratorium polymerase chain reaction (PCR) yang belakangan jadi pemicu geramnya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, akhirnya buka suara.

Khofifah menjelaskan alasan beroperasinya mobil PCR di luar Surabaya (ke Tulungagung dan Lamongan) pada 29 Mei 2020 kemarin. Ia mengungkapkan hal tersebut terjadi lantaran banyaknya kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal sebelum menjalani tes swab di daerah itu.

“Angka kematian PDP di daerah tersebut sebanyak 175 orang. Itu sudah meninggal tapi belum sempat di tes, keburu meninggal,” terang Khofifah saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (30/05/20) malam.

Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan, selain sejumlah daerah, Sidoarjo juga sangat membutuhkan lantaran banyak pemeriksaan tes swab. Sebab daerah itu hanya memiliki kapasitas melakukan tes swab PCR sebanyak 16 spesimen per harinya.

Sementara untuk daerah Lamongan, Khofifah menyebut daerah itu hanya memiliki alat tes berupa Tes Cepat Molekuler (TCM) yang setiap harinya hanya bisa melakukan tes sebanyak 12 spesimen. “Pasti sangat jauh dari apa yang diharapkan untuk memberikan percepatan penanganan Covid-19,” terang Khofifah.

Hal itu jauh berbeda dengan kondisi Kota Surabaya yang memiliki 7 laboratorium besar untuk melakukan pemeriksaan tes swab PCR. Di antaranya yakni Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair), RSUD dr Soetomo, RS Premier Surabaya.

Selain itu ada pula RS National Hospital, Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya, dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP).

Dan meski salah satu laboratorium yakni ITD Unair tengah mengalami kendala, Khofifah mengatakan enam laboratorium lain di Surabaya masih bisa melakukan pemeriksan secara optimal. “Jadi kalau ini dimaksimalkan sesungguhnya ini akan bisa memberikan percepatan konfirmasi dari spesimen yang di PCR tes,” kata dia lagi.

Sebelumnya, sempat terjadi ribut-ribut soal mobil tes PCR Covid-19. Bahkan nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini masuk dalam jajaran trending topic Twitter pada Jumat (29/05/20) malam. Hal ini lantaran 2 unit mobil PCR bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dialihkan ke dua wilayah lain (Tulungagung dan Lamongan) oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim.

Risma menilai mobil tes PCR ini awalnya akan dipakai oleh warga Kota Surabaya. Namun hingga masyarakat berkumpul, mobil tak kunjung datang. Namun mobil tersebut kemudian diketahui telah dialihkan oleh Gugus Tugas Jatim ke Tulungagung dan Lamongan. (Kta/Red/TJ/CNN)

Baca juga: https://www.terasjatim.com/sempat-diributkan-2-mobil-pcr-akhirnya-dioperasikan-di-surabaya/

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim