Resmi Pimpin Telatah Angling Dharma, Ini Misi Besar Setyo Wahono

Resmi Pimpin Telatah Angling Dharma, Ini Misi Besar Setyo Wahono

TerasJatim.com, Bojonegoro – Pasangan Bupati dan Wabup Bojonegoro Jatim, periode 2025-2030, Setyo Wahono dan Nurul Azizah, mengikuti agenda serah terima jabatan (Sertijab) dalam Rapat Paripurna di gedung DPRD setempat, pada Selasa (04/02/2025).

Pantauan TerasJatim.com, hadir dalam acara itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, pimpinan dan sejumlah anggota DPRD Provinsi Jatim dan DPRD Kabupaten Bojonegoro, serta jajaran Forkopimda.

Tampak hadir mendampingi Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, Ketua Tim PKK periode 2025-2030 Cantika Wahono. Sedangkan Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah hadir didampingi suamnya, Budi Jatmiko.

Tampak pula purnatugas Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto beserta istri, Bupati Bojonegoro periode 1988-1993 dan Bupati Bojonegoro periode 1993-1998 Imam Supardi beserta istri, Wakil Bupati Bojonegoro periode 2018-2023 Budi Irawanto.

Juga hadir Pj Sekda, Asisten dan staf ahli bupati, kepala OPD, camat dan kepala desa, BUMD, instansi vertikal, Bakorwil, KPU, Bawaslu, civitas akademika dan tamu undangan lainnya.

Sesuai agenda, acara sertijab ditandai dengan pembubuhanan tanda tangan serah terima jabatan yang dilanjutkan Rapat Paripurna Istimewa penyampaian pidato sambutan Bupati Bojonegoro periode 2025-2030, Setyo Wahono.

Mengawali pidato sambutannya, Setyo Wahono mengucapkan terima kasih pada Gubernur Jatim, pimpinan DPRD dan Forkopimda. Terkhusus, kepada Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto yang telah menjabat selama 1 tahun 5 bulan.

“Terima kasih atas dedikasi dan kontribusi Bapak Pj yang mengantarkan kita melewati proses demokrasi ini dengan aman dan sukses sehingga hari ini dilaksanakan sertijab,” ujar Bupati Wahono.

Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik, lanjut Wahono, perlu sinkronisasi antara pemerintah pusat, provinsi dan daerah.

Untuk itu, kata dia, pembangunan harus selaras dengan program Presiden dan Wakil Presiden yang telah menetapkan 8 misi utama, dikenal dengan Asta Cita, sebagai landasan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Wahono membeberkan dimulainya penetapan Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro pada 9 Januari 2025 oleh KPU, dilanjutkan pelantikan serentak pada 20 Februari 2025. Maka sejak pelantikan itu, pihaknya berkomitmen mewujudkan visi misi hingga program 100 hari kerja.

“Dimulai RPJMD yang memadukan visi misi. Ini merupakan panduan penting untuk Bojonegoro 5 tahun ke depan. Bersamaan penyusunan RKPD tahun 2026 dan perubahan RKPD-P tahun 2025,” urai bupati asli kelahiran telatah Malowopati ini

Menurutnya, terdapat 10 isu strategis yang masih menjadi tantangan dalam lima tahun ke depan. Pertama, terkait kemiskinan. Angka kemiskinan masih ada 11,69 persen atau setara 143.250 jiwa.

Kedua, berdasarkan Sakernas BPS pada Agustus 2024, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) sebesar 73,86 persen. Sementara tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja (TPT) ada 4,42 persen.

Ketiga, lanjut Bupati, terkait stunting. Prevalensi stunting (SKI) pada 2023 sebesar 14,1 persen. Sementara prevalensi stunting (e-PPGBM) sebesar 2 persen atau 1.358 balita.

Keempat, kualitas SDM secara keseluruhan. Persentasi IPM Bojonegoro 72,75 persen. Sedangkan pengeluaran pendapatan sebesar Rp.11,2 juta.

Isu kelima, seni budaya lokal. Keenam, transformasi ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dengan migas 2,47 persen, sementara non migas 5,17 persen. Ketujuh, pemerataan pembangunan. Kedelapan, lingkungan hidup.

Kesembilan, ketahanan bencana dan adaptasi perubahan iklim. Berdasarkan data BPBD, ada 88 desa di 15 kecamatan merupakan daerah rawan bencana banjir Bengawan Solo dan 118 desa di 24 kecamatan merupakan daerah rawan kekeringan.

Sedangkan isu kesepuluh, tata kelola kepemerintahan. Indeks Reformasi Birokrasi pada 2024, di angka 82,75. Sementara pada 2023, ada di angka 71,96.

Wahono merinci, ada 5 misi yang akan diwujudkan dalam 5 tahun dan 8 pilar Quick Wins. Kata dia, perlu dukungan pemerintah pusat, provinsi, hingga pemerimtah desa dan lembaga organisasi meliputi tokoh agama dan stakeholder lainnya serta seluruh masyarakat.

“Tujuan dan cita-cita ini dapat diwujudkan jika ada kolaborasi dan sinergi dari seluruh elemen masyarakat,” ungkapnya serius.

Ia menegaskan, semangat optimisme harus dijaga agar tujuan itu dapat terwujud untuk Bojonegoro lebih makmur dan membanggakan.

“Mohon dukungan dari seluruh elemen yang ada di Bojonegoro agar kami bersama bisa mewujudkan Bojonegoro yang lebih baik, sejahtera dan membanggakan,” pungkas Bupati Setyo Wahono optimistis dan penuh harap. (Saiq/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim