Putus Sebaran PMK, Pasar Hewan di Kota Kediri Lockdown 2 Minggu

Putus Sebaran PMK, Pasar Hewan di Kota Kediri Lockdown 2 Minggu

TerasJatim.com, Kediri – Penyebaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak, dirasa sudah sangat menghawatirkan. Tercatat beberapa daerah di sekitar Kota Kediri didapati adanya hewan ternak yang positif PMK. Tak ingin masuk ke Kota Kediri, mulai 28 Mei hingga 10 Juni 2022 mendatang, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri menutup pasar hewan di wilayahnya.

Menurut Ihwan Yusuf, Direktur PD Pasar Kota Joyoboyo Kota Kediri, penutupan selama 14 hari ini dilakukan lantaran menyusul kebijakan penutupan pasar di wilayah sekitar Kota Kediri.

“Penutupan pasar hewan di wilayah tetangga seperti di Kabupaten Kediri dan Kabupaten Nganjuk sudah diputuskan. Meskipun di Kota Kediri belum didapati kasus positif, namun jika pasar tidak ditutup dikhawatirkan pedagang-pedagang dari luar daerah Kota Kediri akan masuk ke Kota Kediri. Dan ini berpotensi menjadi penyebaran PMK di Kota Kediri,” ungkap Ihwan, Sabtu, (28/05/2022).

“Apalagi di pasar hewan Kota Kediri yang berlokasi di jalan Raung Kelurahan Tamanan ini didominasi oleh sapi dan kambing yang mana sangat rentan terhadap virus PMK tersebut,” imbuhnya.

Lebih lanjut dia menambahkan, bahwa sebelumnya pihaknya telah mensosialisasikan terkait kebijakan ini kepada para pedagang hewan ternak di Kota Kediri. “Sejak Kamis kemarin (26/05/2022) kami sudah sosialiasikan rencana kebijakan penutupan sementara pasar hewan ini, terutama kepada para pedagang. Meskipun beberapa ada yang menolak, namun kami terus berikan pemahaman bahwa hal ini merupakan langkah antisipatif guna mencegah penyebaran PMK di Kota Kediri, terlebih jelang hari raya kurban tahun ini,” sebutnya.

Sementara itu, Pujiono, dokter hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri mengatakan, saat ini belum didapati kasus positif PMK di Kota Kediri. “Sempat ada laporan gejala yang mengarah ke PMK namun setelah dilakukan pemeriksaan ternyata negative PMK. Sehingga sampai saat ini Kota Kediri masih aman dan kami berupaya untuk mempertahankan kondisi ini dan mencegah virus PMK masuk ke Kota Kediri,” ungkapnya.

Saat ditanya terkait kiat-kiat yang bisa dilakukan peternak untuk mencegah terjangkitnya PMK, ia menyarakan beberapa tips, diantaranya memperhatikan asupan makanan ternak. “Ini sangat penting, jika biasanya 1 bongkok bisa ditambah hingga 1,5 bongkok. Jangan lupa berikan multivitamin untuk menjaga daya tahan ternak seperti kunir, pepaya dan jamu tradisional lain,” ucapnya.

Disamping itu, disarankan untuk sementara menghindari kunjungan dari kandang ke kandang. Sebab hal itu rawan dalam penyebaran PMK. “Meski virus ini tidak menular ke manusia, tapi manusia berpotensi menyebarkan virus tersebut ke hewan ternak, mengingat penyebarannya pun juga sangat cepat. Jika ada satu ternak dalam satu kandang terkena, sudah bisa dipastikan satu kandang bisa terkena,” tuturnya.

“Namun jika kemungkinan terburuk hewan mengalami gejala yang mengarah ke PMK, jangan panik, sebab virus ini bisa sembuh. Bisa dengan diberikan antibiotik, penurun panas, dan pereda rasa nyeri. Bisa juga diberikan jamu tradisional, air gula. Dan apabila tidak nafsu makan, bisa dengan cara diloloh yang penting asupan makanan dan nutrisi tetap terpenuhi,” pungkas dia.

Sebagai informasi, Pemkot Kediri juga telah menyediakan layanan call center tanggap PMK di bawah naungan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Untuk wilayah Kecamatan Mojoroto dapat menghubungi drh. Pujiono (081335641546), Kecamatan Kota, drh. Yunus (085736421732) dan wilayah Kecamatan Pesantren, drh. Ilham (08123249648). (Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim