Potensi Tsunami 28 Meter di Pacitan, Warga Diimbau Tetap Tenang

Potensi Tsunami 28 Meter di Pacitan, Warga Diimbau Tetap Tenang

TerasJatim.com, Pacitan – Adanya potensi tsunami 28 meter di Kabupaten Pacitan, Jatim, Dinas Sosial setempat mengklaim kesiapannya dalam menghadapi bencana tersebut, yang sebelumnya telah dilakukan secara bertahap.

Hal itu seperti diutarakan Kepala Dinas Sosial Pacitan, Sunaryo, kepada TerasJatim.com, Selasa (28/09/21).

Menurutnya, terkait potensi gempa dan tsunami 28 meter dengan estimasi kedatangan 29 menit tersebut, pemerintah pusat telah mengantisipasinya, mulai kesiapan yang harus disiapkan, evakuasi, hingga kebutuhan yang diperlukan.

“Dari segi kesiapan, kita (Pemkab) secara bertahap memang sudah menyusun rencana itu. Mulai menentukan titik lokasi evakuasi sementara hingga tetap. Dan ini akan difasilitasi oleh pemerintah pusat, baik bangunan fisiknya hingga penyiapan SDM (sumber daya manusia),” ujar Sunaryo, di ruang kerjanya, Selasa siang.

Berdasarkan rilis Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, skenario terburuk memang perlu disiapkan untuk menghindari dan mengurangi risiko bencana gempa dan tsunami yang berpotensi terjadi di pesisir selatan Jawa, akibat pergerakan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.

Atas hal itu, kata Sunaryo, Pacitan menjadi perhatian khusus pemerintah pusat. Mengingat, pusat pemerintahan hingga penduduk terpadat berada tidak jauh dari pantai yang masuk zona merah dalam peta bencana.

“Pemerintah pusat telah memberikan perintah kepada Pemkab untuk mendata di potensi-potensi bencana itu, termasuk yang punya kebutuhan khusus seperti lansia, disabilitas. Sehingga evakuasinya sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu,” terangnya.

Di samping itu, lanjut Sunaryo, di Pacitan sudah ada tujuh kampung siaga bencana (KSB) yang dibentuk oleh Kementerian Sosial dan tersebar di sejumlah kecamatan yang ada di pesisir pantai. Keberadaan KSB itu, kata dia, akan membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait bencana.

“Tinggal Kecamatan Sudimoro saja yang belum (terbentuk KSB). Nanti kemungkinan tahapan selanjutnya di Sudimoro. Karena ini dalam rangka penyiapan SDM, sekaligus pendekatan logistik. Kalau ini berjalan, masyarakat sudah teredukasi,” katanya.

“Suatu ketika terjadi (tsunami) meski tidak berharap, ini masyarakat sudah siap, logistik juga sudah di dekat situ (tempat evakuasi), kemudian logistik berikutnya bertahap, baik dari pemkab, provinsi maupun pusat,” sambungnya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat khususnya yang tinggal di pesisir pantai untuk tidak panik. Selain itu, ia juga meminta kepada masyarakat untuk terus berikhtiar agar bencana tersebut tidak terjadi.

“Dengan adanya isu gempa bumi dan tsunami tersebut, kami imbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Karena ini bukan prediksi waktu, tapi Pacitan memang punya potensi. Masyarakat wajib berusaha dan ikhtiar, agar bencana tidak terjadi. Tapi isu itu jadikan pembelajaran saja dan kesiapsiagaan bagi kita,” tukasnya. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim