Pilkada Jujur

Pilkada Jujur

TerasJatim.com, Lamongan – Jelang pelaksanaan pilkada yang akan dilaksanakan serentak 9 Desember mendatang akan menjadi ujian tersendiri bagi penyelenggara pemilu, terutama KPUD dan Panwaslu di daerah.

Di Kabupaten Lamongan misalnya, ada tiga kandidat bakal calon bupati yang akan bertarung nantinya. Ketiga pasangan calon tersebut, diantaranya pasangan Mujianto-Sueb, Fadli-Kartika dan Nursalim-Edy Wijaya.

Pasangan Fadli-Kartika atau yang biasa di sebut FAKTA, mendapatkan dukungan penuh dari seluruh partai politik yang ada di Lamongan. Selain itu Fadli tercatat merupakan calon bupati dengan status incumbent.

Sedang ke dua pasangan calon bupati dan wakil bupati lainya yaitu, Mujianto-Sueb dan Nursalim-Edy Wijaya, berangkat dari jalur independent atau perseorangan. Sehingga secara tidak langsung dan kalkulasi politik pasangan incumbent lebih di unggulkan jika dibanding dengan kedua pasangan lainnya.

Untuk itu bagi unsur penyelenggara dan penanggung jawab pemilu khususnya di Lamongan, di tuntut bekerja keras, untuk menegakkan aturan, terutama netralitas para PNS harus diawasi. Dalam hal ini, peran serta masyarakat dalam menjaga kualitas pilkada di daerahnya, juga sangat dibutuhkan.

Masyarakat pada akhirnya, bukan hanya sekedar obyek penderita yang hanya manut, tapi peran aktif masyarakat dapat menentukan sejauh mana kualitas dari sebuah pagelaran demokrasi tersebut.

Pemilihan kepala daerah adalah sebuah hajatan besar bagi segenap warga masyarakat dan unsur penyelenggara di daerah. Untuk menghelat sebuah pilkada, dibutuhkan modal yang tidak sedikit.

Selain anggaran besar yang bersumber dari uang rakyat, pilkada juga harus bermodalkan sikap kedewasaan, kejujuran dan sikap tanggung jawab semua elemen yang terlibat di dalamnya.

Sosialisasi dan pemahaman tentang perlunya sebuah demokrasi yang benar, perlu untuk terus digalakkan oleh segenap unsur, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM dan media.

Selain itu, peran para penyelenggara pemilu, (KPUD dan Panwaslu) juga harus bisa menjadi contoh bagi masyarakat.untuk bisa menciptakan pemilu yang jujur, bersih dan demokratis, dengan menegakkan aturan atau regulasi pemilu secara tegas dan benar serta tanpa pengecualian.

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Lamongan pada 9 Desember nanti semoga mendapatkan sebuah pemimpin yang benar-benar menjadi harapan dan dambaan masyarakat kabupaten Lamongan. Dan syukur-syukur pilkada di Lamongan bisa menjadi contoh dan inspirasi yang baik bagi pelaksanaan pilkada-pilkada di daerah lainnya. (crus/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim