Pengrajin Tembikar, Panen di Musim Kemarau

Pengrajin Tembikar, Panen di Musim Kemarau

TerasJatim.com, Blitar – Musim kemarau tahun ini, membawa berkah tersendiri bagi pengrajin tembikar di Desa Plumpung Rejo Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar. Karena, di saat musim kemarau ini, omzet pendapatan mereka meningkat drastis hingga 50 persen di banding hari biasanya. Jika sebelumnya hari-hari bias hanya bisa memproduksi 10 buah jenis tembikar, namun bulan ini produksi tembikar mampu menghasilkan sekitar 20 buah bahkan hingga 30 buah.

Desa Plumpung Rejo sendiri, merupakan sentra industri tembikar di Kabupaten Blitar. Mulai dari pembuatan blengker, pot, gentong, lemper, sampai guci. Industri masyarakat kelas bawah dengan mayoritas pekerjanya kaum hawa itu, hingga kini masih tetap eksis untuk tetap membuat atau sekedar memoles suatu bentuk jenis tembikar.

Para pengrajin mengaku, musim kemarau ini sangat membantu dalam proses pengeringan. Karena saat proses pengeringan, sinar-terik mataharai sangat diperlukan. Selain itu, adanya peningkatan produksi tembikar tersebut juga di barengi dengan naiknya omzet pendapatan sekitar 50 persen.” biasanya pekerja dalam sehari hanya bisa mendapatkan uang 50 ribu, namun kini mampu mendapat hingga 100 ribu,”ujar Sutilah, salah satu pengrajin tembikar.

Pengrajin tembikar lainnya, Wartiyah juga mengatakan, jika musim kemarau kali ini permintaan barang-barang yang berbahan tanah-liat tersebut meningkat. “pembeli dari dalam Kota Blitar maupun luar Kota Blitar biasanya langsung datang kesini untuk memesan jenis yang mereka inginkan, namun rata-rata yang paling banyak dipesan cobek, kendil, dan gorengan kopi.”terang Wartiyah.

Untuk harga kendil hanya dijual 3.000 perbuah, harga gorengan kopi 3.000 perbuah, cobek 1.000 rupiah perbuahnya. Sementara untuk kreweng dijual dengan harga 5.000, tungku masak dijual 7.000, tempat makan kelinci dijual 3.000 dan pot bunga kecil dijual 3.000 rupiah.

Ketrampikan membuat kerajinan tembikar memang sudah turun-temurun di Desa Plumpung Rejo, dan terbukti mampu menghidupi warga Desa setempat.(aji)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim